Anjing Milik Bima Aryo Gigit ART hingga Tewas, Korban Kehilangan Setengah Darah dalam Tubuh
Seekor anjing jenis Malinois Belgia milik Bima Aryo menggigit ART hingga tewas, Jumat (30/8/2019). Korban kehilangan setengah darah dalam tubuhnya.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM- Seekor anjing jenis Malinois Belgia milik Bima Aryo menggigit ART hingga tewas, pada Jumat (30/8/2019) lalu.
ART bernama Yayan (35) tersebut tewas setelah tubuhnya diserang dan dicabik oleh Sparta.
Korban bahkan kehilangan setengah darah dalam tubuhnya.
Yayan, ART presenter Bima Aryo, tewas setelah diserang oleh Sparta.
Sparta merupakan anjing peliharaan Bima Aryo di kediamannya di Langgar RT 4 RW 4, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Baca: Bima Aryo Tak Sangka Serangan Anjingnya Sebabkan Orang Tewas
Baca: Pengakuan Aulia Kesuma Ungkap Asal Usul Pernikahan, Utang Rp 10 Miliar, Hingga Inspirasi Pembunuhan
Yayan tewas setelah diminta oleh majikannya, TD (72) untuk membuka kandang Sparta.
Karena takut, Yayan pun sempat menolak permintaan sang majikan.
TD tetap meminta Yayan untuk membuka kandang tersebut.
Yayan yang baru bekerja di rumah tersebut selama dua minggu lantas menuruti perintah TD.
"'Sudah buka aja enggak apa kok', kata ibu itu (TD). Padahal pembantu rumah tangga itu sama sekali enggak berani masalah anjing itu," kata Kapolsek Cipayung Kompol Abdul di Mapolsek Cipayung, Senin (2/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Yayan langsung diserang oleh Sparta saat membuka kandang.
Abdul mengatakan, Yayan mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya.
"Langsung nerkam, lukanya banyak ada di leher, di payudara, di dada, paling banyak dada tengah banyak luka cakaran," katanya.
Yayan sempat dilarikan ke RS Adhyaksa yang kemudian dirujuk ke RS Polri Kramat Jati karena lukanya yang parah.
Nyawa Yayan tak tertolong setelah sampai di RS Polri.
Jasad Yayan kemudian diautopsi di rumah sakit tersebut.
Hasil autopsi menunjukkan, gigitan Sparta di bagian leher Yayan mengenai bagian vital yakni pembuluh darah besar arteri karotis.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, gigitan Sparta membuat Yayan kehilangan setengah darah dalam tubuhnya.
"Lebih dari setengah darah yang ada di badan habis. Rata-rata darah manusia sekitar 5 liter, jadi kalau habis lebih dari 2,5 liter pasti meninggal," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Senin (2/9/2019), dikutip dari Wartakotalive.com.
Pendarahan di pembuluh darah arteri karotis tersebut cukup sulit untuk dihentikan.
Baca: Bawa 1.500 Bendera Bintang Kejora, Polisi Masih Periksa Sayang Mandabayan
Baca: Dua Mahasiswa Unmul Diduga Mesum Saat KKN, Ini Sanksinya
Pembuluh darah arteri karotis terhubung langsung ke jantung.
"Jantung berdetak bisa 100 kali per menit, kalau satu menit keluar satu kali semprot 100 cc. Berarti enggak sampai satu menit sudah mati," tambahnya.
Apabila pembuluh darah tersebut mengalami luka dalam, darah yang keluar akan tersembur.
"Karena tekanannya dari jantung, jarak semprotan darah itu bisa sampai dua meter, bisa lebih. Hitungannya begini, satu kali pompa jantung hampir 100 cc. Jantung satu menit bisa sampai 100 kali pompa," kata Edy.
Semburan darah dari leher Yayan semakin memburuk karena mengalami robek akibat gigitan.
Suami Yayan, Enjang, juga menceritakan kronologi kejadian tewasnya sang istri.
"Kondisinya saya lagi di atas. Majikan saya pulang, dibukain pintu sama istri saya. Terus dia (TD) bilang, 'Yan itu tolong bukain kandangnya (Sparta), kasihan sudah lama (dikandangin). Begitu," ujarnya, Senin (2/9/2019), dikutip dari Tribun Jakarta.
Menurut Enjang, Sparta tidak sedang dalam kondisi kelaparan.
Enjang menduga, istrinya diserang Sparta karena anjing tersebut belum mengenal dekat Yayan.
Ia juga menuturkan jika Sparta biasanya dilepas di halaman dari siang sampai sore.
Saat kejadian, Sparta juga baru saja dimasukkan ke kandang.
"Pas Maghrib dimasukin lagi ke kandang. Enggak tahu kenapa minta dikeluarin, padahal baru saja dikandangin,"
Sparta dikabarkan telah beberapa kali melukai warga.
Bahkan seorang warga juga mengaku jika anaknya menjadi korban gigitan Sparta hingga kritis.
"Kejadiannya setahun yang lalu anak saya digigit anjing sampai kritis,"
"Biaya operasi ditanggung pemilik. Memang sudah banyak korbannya, sudah 10," ungkap warga setempat yang tak mau disebut namanya.
Hal senada juga diungkap oleh seorang warga bernama Bambang (46).
Baca: UPDATE Kerusuhan Suporter: 53 Suporter PSIM Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Tambahan
Baca: Bakar Edi dan Dana di Sukabumi, Aulia Mengaku Terinspirasi Tayangan Sinetron
"Ada banyak yang digigit, sudah 10 orang. Tapi memang ini majikannya mau tanggung jawab sih," katanya.
Sparta dan dua anjing lain peliharaan Bima Aryo dievakuasi oleh Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur pada Selasa (3/9/2019).
Tiga anjing tersebut dibawa menggunakan mobil.
Proses evakuasi yang juga didampingi oleh RT 4, ketua RW 4, personel Polsek Cipayung dan Koramil 57 Cipayung tersebut menjadi tontonan warga.
Pihak keluarga Bima Aryo disebut merelakan evakuasi terhadap tiga anjingnya.
"Ada tiga anjing yang dibawa, dari pihak keluarga sudah menerima. Enggak menolak ketika anjingnya dibawa Sudin KPKP Jakarta Timur," kata Ketua RT 04 Meidi, Selasa (3/9/2019).
(Tribunnews.com/Miftah)