Ini Reaksi Bima Aryo Tanggapi Demo Warga di Tengah Proses Evakuasi 3 Anjingnya
Mereka menuntut seluruh anjing peliharaan keluarga Bima angkat kaki dari lingkungan RT 04 karena sudah pernah menyerang warga
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Proses evakuasi tiga anjing milik presenter Bima Aryo dari rumahnya di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019) diwarnai aksi protes warga sekitar.
Selama proses evakuasi, seruan 'Jangan ada anjing lagi di sini' santer terdengar dilontarkan warga yang pada Minggu (1/9/2019) sempat melakukan aksi demo.
Tak hanya seruan, terpampang kalimat 'Anjing kembali mati!!' tepat di bawah tembok pagar kediaman orang tua Bima yang lebih dari 20 tahun tinggal di RT 04.
Meski diwarnai protes warga, Bima Aryo yang berada di rumah dan ikut menyaksikan ketiga abu dievakuasi tak terpancing emosi dan masih sempat melontarkan kelakar.
"Ijoy, itu suara lu paling kenceng Joy. Gue hafal suara lau. Temen main gundu lu dulu," kata Bima Aryo kepada seorang warga di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2019).
Respon Bima Aryo atas protes warga tersebut terbilang ampuh mencairkan suasana sampai akhirnya mobil Sudin KPKP Jakarta Timur membawa tiga anjingnya.
Seorang warga lain yang tampak mengenal Bima sedari kecil bahkan menimpali kelakar presenter satu program petualangan di televisi.
"Ijoy jangan diajak lagi main layangan Bim!" timpal warga lainnya.
Selain Bima Aryo, Harso Salim (73) selaku ayah Bima juga menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada warga yang merasa terganggu dengan keberadaan Sparta.
Dia menyatakan pihak keluarga tak keberatan dengan tuntutan warga yang disampaikan kepada Ketua RT 04 dan Ketua RW 04.
"Saya di sini mohon maaf. Saya terima dengan baik, karena tidak ada tujuan yang jelek," ujar Harso.
Ketua RT 04 Meidi mengatakan keluarga Bima memang sudah lama bermukim di lingkungan Jalan Langgar dan dikenal warga sekitar.
Meidi menuturkan keluarga Bima awalnya tak memelihara anjing saat awal berukuran di RT 04, namun seiring waktu Bima memelihara anjing.
"Ada tiga anjing yang dibawa, dari pihak keluarga sudah menerima. Enggak menolak ketika anjingnya dibawa Sudin KPKP Jakarta Timur," kata Meidi. (Bima Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Reaksi Bima Aryo Soal Anjing Peliharaanya Diprotes Warga
Dievakuasi Sudin KPKP Jakarta TImur
Anjing peliharaan yang diketahui milik presenter Bima Aryo itu pun dievakuasi dilakukan Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, proses evakuasi yang berlangsung sekira pukul 09.38 WIB dan selesai pukul 09.58 WIB saat anjing dibawa dari kediaman Bimo di Jalan Langgar Kelurahan Cilangkap.
Saat mobil meninggalkan rumah, Bima Aryo sendiri tampak membantu membuka gerbang rumahnya agar mobil Sudin KPKP Jakarta Timur meninggalkan lokasi.
Proses evakuasi sempat jadi tontonan warga sekitar yang meminta seluruh anjing peliharaan keluarga Bima dibawa dari lingkungan RT 04.
Ketua RT 04 Meidi mengatakan ada tiga anjing milik Bima yang dibawa jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur untuk dikarantina.
"Ada tiga anjing yang dibawa, dari pihak keluarga sudah menerima. Enggak menolak ketika anjingnya dibawa Sudin KPKP Jakarta Timur," kata Meidi di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).
Dia bersyukur pihak keluarga Bima Aryo setuju Sudin KPKP Jakarta Timur membawa tiga anjing peliharaan yang satu di antaranya disebut sudah menggigit 10 orang.
Proses evakuasi ketiga anjing sebelumnya gagal karena pada Senin (3/9/2019) tak ada pihak keluarga Bima yang berada di rumah.
"Sudah dibawa semua, sudah selesai Alhamdulillah prosesnya lancar, tadi saya ikut mendampingi ketika ketiga anjingnya dibawa masuk dalam mobil," ujarnya. (Bima Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Reaksi Bima Aryo Saat Sudin KPKP Jakarta Timur Evakuasi 3 Anjingnya
Kesaksian Suami Korban
Enjang menyesalkan majikannya, TD, memerintahkan Yayan membuka kandang Sparta.
Padahal, Sparta baru dimasukkan ke kandang.
Menurut cerita Enjang, istrinya saat itu diminta membuka kandang dan memberi makan Sparta.
"Bukan karena kelaparan, habis makan kok anjingnya," ungkap Enjang saat mengambil jenazah istrinya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/9/2019).
Saat istrinya diterkam Sparta, Enjang sedang bertugas membersihkan rumah majikannya.
"Kondisinya saya lagi di atas. Majikan saya pulang, dibukain pintu sama istri saya. Terus dia (TD) bilang, 'Yan itu tolong bukain kandangnya (Sparta), kasihan sudah lama (dikandangin). Begitu," ujar Enjang menirukan ucapan TD.
Menurut Enjang, Sparta biasanya memang dilepas main di halaman, dari siang sampai sore.
"Pas Magrib dimasukin lagi ke kandang. Enggak tahu kenapa minta dikeluarin, padahal baru saja dikandangin," sesal Enjang.
Dia menduga Yayan diterkam karena belum dikenal betul Sparta.
Dia membenarkan warga sekitar yang mendengar jeritan Yayan saat diterkam berupaya menolong, namun tak bisa berbuat karena pagar terkunci.
"Karena itu gelap kandangnya, jadi mungkin disangkanya orang lain. Ya saya agak ngeri juga, warga lain juga sama pada takut. Habis terlepas langsung dibawa ke rumah sakit," lanjut Enjang.
Enjang sudah melaporkan majikannya ke polisi dan dibenarkan Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid.
"Sudah dilaporkan melalui Kanit Serse, suaminya yang melaporkan. Mereka suami istri kerja di situ," kata Abdul.
Enjang melaporkan TD karena tak terima sang istri tewas mengenaskan.
Menurut Abdul, anggota keluarga lainnya tak menutup kemungkinan jadi tersangka bila ikut lalai memelihara Sparta.
Sementara ini TD belum berstatus tersangka, namun polisi berdasar hasil penyelidikan awal mendapati ada dugaan kelalaian yang menyebabkan Yayan tewas.
"Ada enggak izin-izinnya? Walaupun belum tersangka ada kemungkinan tersangkanya bertambah," sambung Abdul.
Malinois Belgia Tipe Anjing Pemburu
Kepala Seksi Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Jakarta Timur, Irma Budiyani, mengatakan anjing yang menggigit Yayan adalah ras Malinois Belgia, tipe pemburu.
"Jenisnya Malinois Belgia. Pokoknya, kalau dia belum mengoyak sampai dapat darah keluar tetap dikoyak," ungkap Irma.
Malinois Belgia dikenal sebagai anjing yang bengis dan hanya mematuhi perintah majikan yang biasa melatihnya.
"Kalau korbannya belum kelenger dia belum berhenti. Dia sekali menggigit cenderung ingin gigit terus. Dia cuman jinak ke satu majikan," terang Irma.
Lantaran kerap digunakan dalam olahraga berburu, Irma menyebut pemilik sepatutnya rutin membawa Sparta ke dokter hewan.
"Anjing ini memang anjing terawat. Punya dokter hewan sendiri khusus, jadi saya yakin dia sudah divaksin rabies," dia menambahkan.
Masih menurut Irma, pihaknya sempat diminta pemiliknya mengobservasi Sparta agar benar-benar terhindar rabies setahun lalu, sebelum menerkam Yayan.
Pemilik yang mengajukan observasi itu atas nama Bima Aryo, presenter program petualangan di salah satu televisi swasta nasional.
"Waktu itu yang minta atas nama Bima Aryo, kami diminta untuk observasi anjingnya," beber Irma.
Permintaan observasi datang setelah Sparta menyerang kuli bangunan yang sedang bekerja di kediaman TD.
"Itu kejadiannya sekitar 1 tahun yang lalu. Waktu itu Sparta menyerang kuli bangunan yang mengalami luka di kaki," ujarnya.
Setahu Irma, Sparta sudah menggigit tiga orang, termasuk Yayan.
Ia memastikan hasil pemeriksaan petugas Sudin KPKP Jakarta Timur tahun lalu, Sparta negatif rabies.
"Anjing ini memang anjing terawat. Punya dokter hewan sendiri khusus, jadi saya yakin dia sudah divaksin rabies. Ada kemungkinan rabies kecil tapi, di bawah 50," tuturnya.