Viral Pemalakan di Pasar Tanah Abang, Saksi Sebut Pelaku Paksa Minta Uang Setiap Senin dan Kamis
Biasanya orang-orang itu mulai menagih dari dalam pasar hingga ke luar ke arah Jalan KS Tubun setiap hari Senin dan Kamis.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ardi (32), seorang juru parkir, sedang mengatur belasan sepeda motor yang hendak mencari lahan parkir di seberang Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).
Saat ada kejadian pemerasan kepada pengendara mobil oleh sekelompok orang yang kemudian viral itu, dia bersama kawan-kawannya berada tak jauh di lokasi.
"Mereka aktivitasnya ya begitu. Mobil yang ke luar dimintai uang, tapi tidak tahu kenapa sekarang dengar-dengar mereka mintanya agak kasar. Bahkan yang saya dengar mereka sampai paksa buka kaca mobil," kata Ardi saat ditemui Tribun Network di lokasi, Sabtu (7/9/2019).
Karena sikap yang seperti itu, Ardi kerap bingung mereka sebagai apa di sana.
Ardi tidak tahu apakah mereka Pak Ogah, preman, juru parkir liar, atau bahkan pemalak.
Namun demikian, aktivitas seperti itu hanya terjadi di hari-hari tertentu.
"Biasanya di hari Senin dan Kamis karena memang di dua hari itu yang paling ramai pengunjung. Kalau seperti hari ini normal-normal saja," lanjutnya.
Baca: Presiden Jokowi Ajak Jan Ethes ke Solo Paragon Mal, Pengungung Histeris dan Ingin Foto
Satu per satu sepeda motor masuk dan keluar. Ardi tampak sibuk mengatur posisi parkir, menerima uang sebesar Rp 5.000 hingga mengarahkan lalu lintas di jalan raya depan lahan parkirnya.
"Ada satu yang saya kenal dari mereka. Ciri-cirinya, mohon maaf, bibir atasnya agak melenceng. Saya pernah ditegur oleh dia sekali waktu. Sisanya saya tidak tahu siapa saja yang di sana," lanjutnya.
Pengelola lahan parkir lainnya yang tak jauh dari Blok F, Wawan (40), mengatakan di jalanan depan wilayah tersebut siapa saja bisa menguasai dan mendapatkan uang dari mengutip.
Wawan dan pengelola lahan parkir lainnya biasa menyebutnya sebagai zona bebas.
"Kalau di sini kan yang mengelola parkir orang-orang yang tinggalnya dekat toko. Di sana itu yang mengatur juga tidak tentu karena saya lihat ada yang kadang mengamen juga," katanya.
Wawan kemudian menunjukkan kepada Tribun Network lokasi mana saja yang menjadi para pemalak tersebut beroperasi.
Baca: Elza Syarief Laporkan Nikita Mirzani & Hotman Paris ke Dewan Pers hingga Mabes Polri
Dikatakan Wawan, biasanya orang-orang itu mulai menagih dari dalam pasar hingga ke luar ke arah Jalan KS Tubun dekat persimpangan menuju arah Petamburan dan ke arah Karet-Cideng.