Pemprov DKI Khawatir Kabut Asap Karhutla Riau-Jambi Pengaruhi Kualitas Udara Jakarta
Musim kemarau sudah mencapai puncaknya sekarang-sekarang ini, sudah cukup lama tidak turun hujan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih khawatir asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau - Jambi, mempengaruhi kualitas udara Ibu Kota.
Meski lokasi kebakaran jauh dari Jakarta, dia menilai tak menutup kemungkinan kepulan asap dari lokasi karhutla terbawa angin menuju Jakarta.
"Walaupun kita belum dapat memastikan, masuknya karhutla di berbagai tempat, kita khawatir ada impact-nya ke Jakarta," ucap Andono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).
"Udara tidak bisa kita isolir, Jakarta itu untuk udara lintas batas dipengaruhi arah angin dan sebagainya," jelas dia.
Baca: Ada Banyak Kenangan Bersama Ashanty, Anang Hermansyah Rela Rumah Mewahnya Dijual
Apalagi sebagian besar wilayah di Indonesia sedang memasuki puncak musim kemarau. Alhasil curah hujan menurun, bahkan tidak tak ada hujan sama sekali di beberapa wilayah, termasuk Jakarta.
"Musim kemarau sudah mencapai puncaknya sekarang-sekarang ini, sudah cukup lama tidak turun hujan," katanya.
Meski ada ancaman polusi dari luar, namun Andono yakin kualitas udara Ibu Kota bakal tetap membaik.
Terlebih, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah terbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. Ingub ini jadi pedoman bagi jawatan-jawatan dilingkup Pemprov DKI untuk terus melakukan perbaikan kualitas udara.
"Kita tidak boleh tinggal diam, DKI sudah ada Instruksi Gubernur yang mana menjadi pemacu semua Dinas melakukan bagiannya, melakukan tugasnya, memperbaiki kualitas udara Jakarta," ujarnya.