Tanggapi Masalah Sanitasi, Politikus NasDem DKI: Ini Kebiasaan Pemprov, Ada Masalah Baru Gerak
"Kalau sekarang baru action setelah ada kejadian ya saya kira salah," imbuh dia
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI fraksi Partai NasDem, Nova Harivan Paloh menyebut persoalan sanitasi di Gang Sekretaris, Grogol Petampuran, Jakarta Barat adalah cermin dari kelambanan Pemprov DKI mengatasi sebuah masalah.
Katanya, Pemprov DKI baru bergerak jika sebuah permasalahan ramai diperbincangkan.
Baca: Inovasi Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi Sukses Beri Manfaat Bagi 750 Ribu Masyarakat Indonesia
Artinya, lanjutnya, mereka tidak punya perencanaan matang perihal penyusunan skala prioritas terhadap permasalahan di Ibu Kota.
"Inilah kebiasaan Pemprov DKI itu, ada masalah dulu baru kemudian bergerak. Enggak ada perencanaan yang jelas," ucap Nova Harivan Paloh, kepada wartawan, Selasa (8/10/2019).
"Kalau sekarang baru action setelah ada kejadian ya saya kira salah," imbuh dia.
Padahal menurutnya, sanitasi merupakan salah satu kebutuhan mendasar warga yang wajib terpenuhi.
"Seharusnya ada skala prioritas, sebenarnya harus dilihat dulu masalah warga Jakarta apa, sanitasi itu kan utama," katanya.
Hal ini juga disebutnya sebagai sebuah ironi.
Sebab, APBD DKI Jakarta tahun 2019 nilainya mencapai Rp89,08 triliun.
Sayangnya anggaran sebesar itu tidak diprioritaskan untuk penyediaan sanitasi layak dan bersih bagi warga Jakarta.
Baca: Kebijakan Air Bersih dan Sanitasi Layak Harus Diperkuat
"Ini ironi bagi saya, dengan anggaran lebih dari Rp 80 triliun tapi skala seperti ini enggak bisa diprioritaskan," ujar Nova.
"Padahal, itu kan tinggal disedikan lahan saja, nggak sulit. Tapi mungkin Pemprov nggak concern masalah ini, mungkin terlalu banyak kerjaan," lanjut dia.
Diakui Gerindra