Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wajah Transportasi Jakarta: Dari Transjakarta, MRT, dan LRT Menuju Integrasi Transportasi Jak Lingko

Jakarta meraih penghargaan bergengsi internasional karena mampu menyediakan sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang cepat, nyaman, aman, serta tepat waktu

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Wajah Transportasi Jakarta: Dari Transjakarta, MRT, dan LRT Menuju Integrasi Transportasi Jak Lingko
Tribunnews/Irwan Rismawan
Bus TransJakarta melintas di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019). 

Selain nyaman dan berstandar internasional, LRT pun dapat menghemat waktu berkisar 13-15 menit perjalanan dari Kelapa Gading, Jakarta Utara ke Stasiun Velodrome, Jakarta Timur.

Bila dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui skybridge dari Stasiun Velodrome menuju Halte Pemuda Rawamangun, kemudian diteruskan dengan naik bus TransJakarta ke Halte Dukuh Atas, akan memakan waktu sekitar 40 menit.

Jadi bila diakumulasikan, total waktu perjalanan dengan integrasi LRT Jakarta dan bus Transjakarta dari Kelapa Gading sampai Dukuh Atas berkisar 55-60 menit.

Sejak 11 Juni 2019, LRT Jakarta diuji coba secara gratis melewati enam stasiun, yaitu Pegangsaan Dua, Pulomas, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Equestrian, serta Velodrome. Sejak 11 Juni – 13 Oktober 2019, LRT Jakarta telah melayani 798.000 penumpang.

LRT Jakarta beroperasi pukul 06.00-22.00 WIB pada Senin-Jumat dan 07.00-23.00 WIB pada Sabtu-Minggu.

Sistem Transportasi Terintegrasi (Jak Lingko)

Jak Lingko merupakan sistem transportasi terintegrasi baik rute, prasarana , maupun pembayarannya.

Berita Rekomendasi

Integrasi ini tidak hanya melibatkan antar bus besar, medium, serta kecil dan TransJakarta, tetapi juga transportasi berbasis rel yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti MRT dan LRT.

Selain itu sistem Jak Lingko juga mengintegrasikan prasarana dengan PT KCI dan Railink yang dimili PT KAI.

Contoh integrasi ini dapat dilihat di kawanan Dukuh Atas, dimana empat moda transportasi umum terkoneksi secara nyaman melalui pedestrianisasi Jalan Kendal dan trotoar yang lebar.

Nama Jak Lingko diambil dari dua kata, yaitu Jak yang berarti Jakarta dan Lingko yang bermakna jejaring atau integrasi (diambil dari sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur).

Nama ini dipilih karena mencerminkan makna sistem transportasi terintegrasi yang sedang dibangun di Ibu Kota.

Pemprov DKI Jakarta menargetkan 10.047 armada armada kecil, sedang, serta besar terintegrasi Jak Lingko dan akan segera diremajakan tahun depan.

“Untuk implementasi pembatasan usia kendaraan angkutan umum sepuluh tahun akan direalisasikan maksimal pada 2020," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam keterangan yang diterima.

Sistem pembayaran cashless dengan kartu Jak Lingko bertarif maksimal Rp 5.000 per tiga jam, khusus untuk transportasi berbasis jalan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas