Cerita Mereka yang Dekat dengan August Perengkuan
Menurut beliau, August Parengkuan ini adalah atasan yang sangat baik, August selalu pengertian kepada semua karyawannya.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan magang Yosi Vaulla Virza
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Hari ini Senin (21/10/2019) August Perengkuan, mantan Duta Besar Indonesia untuk Italia, yang tak lain wartawan senior Kompas dimakamkan di Sandiego Hill, Karawang, Jawa Barat. Sebelumnya, almarhum lebih dulu disemayamkan di Lobi Unit 2 Gedung Palmerah Selatan, misa pelepasan jenazah yang dilakukan pagi hari.
Wartawan senior Kompas ini meninggal dunia Kamis (17/10/2019) lalu pukul 05.00, di usia ke 76 tahun. Sejumlah karyawan dari Kompas Gramedia dan kerabat dekat terlihat dengan tenang dan hikmat, hadir saat melepas jenazah menuju peristirahatan terakhir.
Baca: Wartawan senior Kompas August Parengkuan Dimakamkan di San Diego Hills
August Parengkuan adalah wartawan Kompas angkatan pertama, yaitu pada saat harian Kompas pertama kali terbit pada 28 Juni 1965. Ansel Da Lopez, salah satu wartawan senior Kompas sekaligus teman baik dan bawahan August membagikan sedikit ceritanya.
Baca: 7 Pelajar Terlibat Tawuran di Enrekang Hanya Dikenakan Wajib Lapor
Menurut beliau, August Parengkuan ini adalah atasan yang sangat baik, August selalu pengertian kepada semua karyawannya. Selalu memberikan masukan yang berharga dan selalu menekankan untuk kerja tapi dengan cara tidak memerintah secara langsung.
"Pak August itu pernah menjadi atasan saya langsung, orangnya bagus, pola komunikasinya bagus, dia selalu meberikan tugas tidak seperti perintah seperti itu. Pak August selalu bisa diajak tukar pikiran," ungkap Ansel Da Lopez.
Ansel mengenal sosok mediang August dari tahun 1978, saat itu beliau baru masuk ke Kompas. Dan beberapa tahun kemudian menjadi atasnya.
Baca: Jenazah August Parengkuan Dimakamkan di San Diego Hills Usai Penghormatan Terakhir Karyawan Kompas
Sama seperti Ansel, Pieter P. Gero seorang wartawan senior Kompas juga membagikan ceritanya tentang sosok August, menurutnya Mediang August juga merupakan sosok pemimpin yang bijaksana ,pintar melobi dan gampang bergaul.
Baca: Man United Vs Liverpool - Keajaiban Ole Gunnar Solskjaer dan 5 Fakta Unik Lain
"Pak August untuk soal melobi beliau jago, kemana - mana sampai keluar negeri dia sangat bagus. Dan dalam hubungan kerjan gayanya sangat asik dan selalu berbicara dengan santun. Membuat pada sat itu sebagai anak baru jadi merasa percaya diri berkat beliau" Pieter saat ditemui di Kompas Gramedia tempat persemayaman August.
Tidak hanya karyawan di bagian redaksi, sosok August juga dikenang sangat baik bagi karyawan lainnya. Seperti salah satunya Yosep, security di gedung Kompas Gramedia tempat August bekerja selama hidupnya.
Baca: Ditunjuk Sebagai Menteri Jokowi, Ini Profil & Rekam Jejak Mahfud MD, Perjalanan Karirnya Cemerlang
Menurut Yosep, almarhum sosok luar biasa. Tidang pernah memandang siapapun dan kerap bergaul. Yosep masuk Kompas pada tahun 1994. Meski sebagai karyawan baru kenangnya, namun almarhum selau menyapanya. Selalu mendengarkan aspirasinya dalam pekerjaan dan menyampaiankan kepada atasannya.
"Pak August itu sosok yang luar biasa, dia itu dengan karyawan yang lain, dengan siapaun mau menegor," katanya.