STEI Perkenalkan Prodi Manajemen Bisnis Digital di Usia Emas
STEI siap menyesuaikan perkembangan dan perubahan dengan masuknya era Revolusi Industri 4.0.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta (STEI) siap menyesuaikan perkembangan dan perubahan dengan masuknya era Revolusi Industri 4.0.
Revolusi yang ditandai otomatisasi serta robotisasi di segala aspek termasuk dunia kampus pun tidak bisa tidak harus mau menyesuaikan kemajuan teknologi digital.
Ketua STEI, Ridwan Maronrong mengatakan perguruan tinggi yang dipimpinnya juga dalam penyiapan Program Studi baru (Prodi) yang lebih memfokuskan kepada peminatan digital, yakni Prodi Manajemen Bisnis Digital sebagai respon cepat perkembangan dan perubahan tersebut.
Ridwan Maronrong menyebut penyiapan Prodi Manajemen Bisnis Digital yang akan diproyeksikan untuk tahun akademik 2020/2021 dalam rangka peningkatan kinerja di bidang pendidikan selain mempertahankan Akreditasi A yang telah diperoleh untuk beberapa Prodi yang diselenggarakan di STEI ini.
Seperti S1 Akuntansi dan Manajemen, D3 Akuntansi dan Manajemen Perdagangan serta Akreditasi B untuk Program Pasca Sarjana Akuntansi dan Manajemen serta Institusi Perguruan Tinggi.
"Revolusi Industri 4.0 menjadi keniscayaan zaman dengan berbagai perubahan yang tidak bisa dihindari. Perubahan sangat cepat ini tidak bisa lepas dari era digital. Maka tahun akademik ini dipakai sebagai momentum STEI untuk meluncurkan Prodi baru, yaitu lingkupnya peminatan digital. Prodi ini adalah Manajemen Bisnis Digital,"ujar Ketua STEI disela-sela Peringatan Tahun Emas STEI di pelataran Kampus Kawasan Kayu Jati Raya, Rawamangun Jakarta Timur, Minggu (27/10/2019).
Hadir pada momentum bersejarah 50 tahun antara lain Ketua Yayasan Pendidikan Fatahilah Jakarta (YPFJ): H. Agustian Burda didampingi Ketua Badan Pembina YPFJ Irvan Noormansyah., Ph.D, Ketua STEI Drs. Ridwan Maronrong. M.Sc, Waka 1, Drs. Imron HR, MM, Waka 2, Dr. Iman S. Suriawinata, Waka 3, Nasahiddin Kamal, Lc., MA, Waka 4, Drs. Jusuf Hariyanto, M.Sc.
Rangkaian 50 Tahun Emas STEI dan Dies Natalis mengambil tema "Grateful Our Past Reaching Our Global Future".
Ketua Yayasan Pendidikan Fatahilah Jakarta (YPFJ) Agustian Burda mendukung program dari Pimpinan PT yang dikenal sebagai kampus pionir dalam Program Akuntansi dan Bisnis di Indonesia ini menjadi Cyber Campus.
Seiring dan sejalan akan dibukanya Prodi Manajemen Bisnis Digital, salah satu putra pendiri STEI ini siap mendukung sarana dan prasarana untuk kebutuhan infrastruktur Cyber Campus.
"Kita ingin menjadikan STEI sebagai Cyber Campus yang setiap space terhubung dan terintegrasi dengan jaringan internet berkecepatan tinggi sehingga akan memudahkan proses belajar mengajar dan memberi kenyamanan baik bagi dosen maupun mahasiswa serta manajemen. Jadi Prodi yang baru, insya Allah akan rilis di tahun akademik mendatang dan cepat akan kita selenggarakan karena tidak bisa lepas dari perkembangan era digital yang begitu cepat dan pesat perubahannya," ungkap Agustian Burda.
Selain penyiapan infrastruktur pendukung berbasis digital, untuk Prodi ini juga disiapkan kurikulum dan dosen yang kompeten sehingga saat launching tahun akademik 2020-2021 ini, PT peraih peringkat 1 dalam aspek ketenagaan (dosen) Kopertis Wilayah III Tahun 2016, sudah siap betul menerima mahasiswa baru meski hanya 1 kelas saja.
Lebih lanjut Ketua Yayasan, Agustian Burda menegaskan harapan di usia STEI yang tidak muda lagi atau telah menginjak usia yang matang, harus lebih cepat maju. Program yang dikembangkan bisa menyentuh kebutuhan masyarakat sehingga STEI bisa menerima mahasiswa lebih banyak dan adanya Prodi baru nanti juga akan memberikan dampak minat mahasiswa baru melanjutkan studinya di STEI.
Hingga saat sekarang, total ada sekitar 5000-an mahasiswa dari semua Prodi.
“Pada usia 50 tahun, STEI mampu bertahan dan terus mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran terutama berbasis digital tentu kita syukuri bersama. Bahkan dedikasi pendiri STEI tetap konsisten menghadirkan PT berkualitas dengan biaya terjangkau. Selama STEI berdiri sejak 1969 sampai sekarang, kita tidak membebankan uang gedung kepada mahasiswa karena kita tidak ingin membebani mereka untuk studi hingga jenjang lebih tinggi,” ungkap Agustian bangga.
Ketua STEI, Ridwan Maronrong merasa bangga lulusan dan sekitar 30 ribu alumni telah banyak berkiprah ke berbagai sektor lapangan pekerjaan, mulai dari profesional, pengusaha, bahkan politisi.
“Ini membuktikan kulitas pendidikan di STEI mampu bersaing dan menghasilkan banyak tokoh, karena ditunjang oleh pengajar dan beberapa Prodi dan jurusan telah terakreditasi A, serta kini lingkungan kampus telah terkoneksi internet berbasis digital secara full,” tuturnya.