Kisah Warga Miskin Jakarta, 10 Tahun Rumahnya Tak Dialiri Listrik, Mandi dan Buang Air di WC Umum
Fasilitas umum tersebut digunakan untuk mencuci pakaian, mandi hingga buang air besar.
Editor: Hasanudin Aco
"Saya enggak ngemis Pak, paling ya ngamen kalau ada bantuan ya saya terima. Pokoknya tidak mengemis," ucap Kudus.
Terdapat juga puluhan botol plastik yang berada di depan rumah Kudus.
Botol itu dikumpulkan untuk ditukar dan mendapat bayaran.
Sebagian botol-botol yang dikumpulkan merupakan pemberian sukarela dari warga setempat.
"Biasa dapat Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dari kumpulin botol ini, diberikan ke pengepul. Atau pemulung datang kasih uang ke saya, ya cukup buat makan," tutur Kudus.
Baca: Geger Lem Aibon 82,8 Milyar, Tito Karnavian : Saya Akan Bicara ke Anis Baswedan
Uang dari botol-botol plastik itu lah yang digunakan Kudus agar bisa menyambung hidup untuk membeli makan.
Menurut Kudus, bila ingin ke toilet, dirinya harus menuju ke WC umum atau MCK umum.
Fasilitas umum tersebut digunakan untuk mencuci pakaian, mandi hingga buang air besar.
"Kalau ke WC ya WC umum bayar Rp 2.000, itu sekalian semuanya. Kadang juga enggak bayar orang juga sudah paham Pak," ucap Kudus.
(Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kudus, Pria yang 10 Tahun Hidup Tanpa Listrik di Jakarta