SMA Gonzaga Digugat: Alasan Orangtua Murid, Pembelaan Sekolah, Hingga Sidang Ditunda
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jakarta Selatan) menggelar sidang gugatan perdata antara orangtua murid melawan pihak SMA Kolese Gonzaga
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Senin (4/11/2019), Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jakarta Selatan) menggelar sidang gugatan perdata antara orangtua murid melawan pihak SMA Kolese Gonzaga.
Diketahui, orangtua murid bernama Yustika Supatmi selaku Penggugat melawan SMA Kolese Gonzaga selaku Tergugat.
Gugatan yang dilayangkan Yustika tersebut sempat membuat mengundang pertanyaan.
Sebab, Yustika belum membeberkan alasannya saat itu.
Berikut rangkuman fakta persidangan perdana yang dikutip dari TribunJakarta.com:
Alasan orangtua murid gugat sekolah
Pihak orangtua murid yang menggugat SMA Kolese Gonzaga mengakui bahwa tidak naik kelas merupakan hal biasa.
Pernyataan itu dilontarkan Arya Andika, kakak siswa berinisial BB sekaligus tim kuasa hukum penggugat.
Itu lah yang mendasari pihaknya mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Tidak naik kelas memang hal biasa. Tapi proses sampai tidak naik kelas itu yang kami permasalahkan," kata Arya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Senin (4/11/2019).
"Proses tidak naik kelasnya itu yang ingin kami uji di persidangan," tambahnya.
• Pimpinan KPK Terkejut Mantan Dirut PLN Sofyan Basir Divonis Bebas
Sebelumnya, Yustina Supatmi selaku orangtua BB menggugat SMA Kolese Gonzaga lantaran sang anak dinyatakan tidak naik kelas.
Pada perkara ini, Yustina menggugat Kepala SMA Kolese Gonzaga Paulus Andri Astanto, Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Bidang Kurikulum Himawan Santanu, Wakepsek Bidang Kesiswaan Gerardus Hadian Panamokta, dan guru Sosiologi Kelas XI Agus Dewa Irianto.
Ia pun turut menggugat Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.
Yustina juga meminta Hakim menghukum para tergugat dengan membayar ganti rugi materil Rp 51,683 juta dan imateril Rp 500 juta. (Annas Furqon Hakim)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Orangtua Murid Penggugat SMA Gonzaga Ungkap Alasan Layangkan Gugatan Terhadap Sekolah Anaknya
Pembelaan pihak SMA Kolese Gonzaga

Pihak SMA Kolese Gonzaga membenarkan anak Yustina Supatmi berinisial BB sempat melakukan pelanggaran disiplin sebelum dinyatakan tidak naik kelas.
Salah satu pelanggaran disiplin yang dilakukan adalah makan di saat jam pelajaran berlangsung.
Hal itu dikatakan kuasa hukum SMA Kolese Gonzaga, Edi Danggur, seusai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Senin (4/11/2019).
"Iya ada (pelanggaran disiplin). Misalnya pada waktu pelajaran dia makan. Kemudian saat acara di luar dilarang bawa HP, dia bawa HP. Tapi itu syarat yang kaitannya dengan kelakuan," kata Edi.
Namun, Edi menyebut pelanggaran disiplin itu bukan persyaratan utama untuk menentukan naik kelas atau tidaknya seorang siswa.
"Berpengaruh tapi tidak signifikan, karena yang paling berpengaruh adalah nilai," ujar dia.
Sebelumnya, Yustina menggugat SMA Kolese Gonzaga lantaran sang anak dinyatakan tidak naik kelas.
Pada perkara ini, Yustina menggugat Kepala SMA Kolese Gonzaga Paulus Andri Astanto, Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Bidang Kurikulum Himawan Santanu, Wakepsek Bidang Kesiswaan Gerardus Hadian Panamokta, dan guru Sosiologi Kelas XI Agus Dewa Irianto.
• Gading Marten Tersenyum Ditanya Hubungannya dengan Juria Hartmans: Dia Tipe Gue Banget
• Polantas yang Hentikan Ambulans Kini Dipindahkan: Dapat Pembinaan, Begini Kata Kapolres
• Cerita Harry Seorang Dishub, Pernah Kerja di Distribusi Digital Hingga Bantu Young Lex Jadi Populer
Ia pun turut menggugat Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.
Yustina juga meminta Hakim menghukum para tergugat dengan membayar ganti rugi materil Rp 51,683 juta dan imateril Rp 500 juta. (Penulis: Annas Furqon Hakim)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kuasa Hukum SMA Gonzaga Benarkan Siswa Tidak Naik Kelas Pernah Melanggar Disiplin
Anak penggugat telah pindah sekolah

Kuasa hukum SMA Kolese Gonzaga, Edi Danggur, mengatakan anak Yustina Supatmi yang tak naik kelas berinisial BB sudah pindah sekolah.
Edi menyebut orangtua BB telah mengajukan surat pengunduran diri dari SMA Kolese Gonzaga pada 27 Mei 2019.
"Anak itu sendiri (BB) sudah sekolah di SMA Santo Bellarminus," tambahnya. (Annas Furqon Hakim)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Siswa yang Tak Naik Kelas dan Orangtuanya Gugat SMA Gonzaga Sudah Pindah Sekolah
Sidang ditunda pekan depan
Sidang gugatan perdata yang diajukan orangtua murid terhadap SMA Kolese Gonzaga kembali ditunda.
Hakim tunggal Lenny Wati Mulasimadhi menunda persidangan karena terdapat berkas yang belum dilengkapi dari pihak turut tergugat, yakni Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.
Lenny menambahkan, persidangan bakal dilanjutkan pada Senin (11/11/2019).
Yustina Supatmi selaku pihak penggugat terlihat hadir di ruang sidang 1.
Sementara, pihak tergugat hanya diwakilkan oleh kuasa hukumnya, Edi Danggur.
Pada perkara ini, Yustina menggugat Kepala SMA Kolese Gonzaga Paulus Andri Astanto, Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) Bidang Kurikulum Himawan Santanu, Wakepsek Bidang Kesiswaan Gerardus Hadian Panamokta, dan guru Sosiologi Kelas XI Agus Dewa Irianto.
• Keluarga Terpidana Korupsi Ini Kini Jualan Nasi Uduk, Bangun Jam Tiga Pagi untuk Memasak
• Masuk Musim Hujan, Wali Kota Tangerang Antisipasi Banjir
Ia pun turut menggugat Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.
Yustina juga meminta Hakim menghukum para tergugat dengan membayar ganti rugi materil Rp 51,683 juta dan imateril Rp 500 juta.
Yustina menggugat SMA Kolese Gonzaga lantaran sang anak yang berinisial BB tidak naik kelas. (Annas Furqon Hakim)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Berkas Disdik DKI Belum Lengkap, Sidang Gugatan Orangtua Murid SMA Gonzaga Kembali Ditunda