Atap JPO Sudirman Dicopot atas Perintah Anies Baswedan, Pengguna JPO Mengaku Kepanasan
Anies Baswedan memerintahkan untuk mencopot atap Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sudirman, akibatnya para pengguna JPO mengaku kepanasan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Ia beralasan JPO yang menggunakan atap sebelumnya lebih aman baginya.
“Kan bisa berteduh kalau lagi hujan, coba bayangin aja hujan lewat sini udah basah kuyup duluan,” kata Robertus.
Namun Robertus mengaku bisa melihat pemandangan indah gedung di sekitar JPO, dan macetnya Jakarta pada sore hari dari atas JPO itu.
“Ya kalau sore mah mandangin gedung terus macet si serunya dari atas. Tapi kalau siang mah kayanya tidak mau coba deh, yang ada gosong duluan,” ucap Robertus.
Berbeda dengan pejalan kaki lainnya yang juga melintas, pegawai Indofood Tower bernama Putri mengaku setuju dengan dibukanya atap JPO tersebut.
Menurutnya atap JPO sebelumnya memang sudah berlubang dan gersang yang harus segera ditata.
Putri juga memberi saran untuk memberi atap pada JPO kembali, agar pejalan kaki yang menyeberang bisa terlindung dari panas dan hujan.
“Ya kalau begini harusnya ditata saja sudah, diganti lagi atapnya jadi atap baru. Kan bisa juga lihat pemandangan tanpa perlu dibuka,” kata dia.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/11/2019), Anies menuturkan, gedung-gedung di kawasan Sudirman akan menjadi latar belakang untuk foto.
Alasan tersebut yang memperkuat Anies Baswedan memerintahkan pencopotan atap JPO yang biasanya dipakai pejalan kaki untuk berteduh di waktu hujan.
Anies mencontohkan pembongkaran JPO Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang memperlihatkan gedung-gedung tinggi sebagai latar belakang untuk berfoto.
"JPO itu atapnya ada supaya tidak kena hujan dan panas, itu benar bila dari indoor ke indoor. Tapi kalau dari ruang terbuka ke ruang terbuka, sebetulnya tidak perlu ada penutup," ucap Anies.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Cynthia Lova/Nursita Sari)