Tewasnya Rieke dengan Tubuh Bersimbah Darah Bikin Geger Rusun Tipar Cakung
Jenazah Rieke ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di kamarnya, dan kondisi ruangan berantakan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tewasnya Rieke Andrianti (43) Penghuni Rusun Griya Tipar Cakung, RT 10/RW 10 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur, mengemparkan warga penghuni rusun.
Jenazah Rieke ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di kamarnya, dan kondisi ruangan berantakan.
Beberapa warga sekitar mengaku kaget atas apa yang terjadi di wilayahnya ini, mereka tak menyangka ada warganya jadi korban pembunuhan.
"Ya kita nggak nyangka. Tetangga-tetangga nggak ada yang tahu. Nggak denger ada ribut gitu. Memang ada yang denger teriakan, tapi nggak nyangka aja begini," kata Indah (42), salah seorang warga saat ditemui, Sabtu (9/11/2019).
Indah mengatakan, korban tak memiliki masalah dengan penghuni lain di rusun itu, bahkan korban dikenal sangat baik.
Baca: Pengakuan Istri juga Tersangka Pembunuh Pria yang Dicor di Musala: Saya Ikhlas Kalau Bapak Dibunuh
Korban juga merupakan warga lama yang sudah tinggal di unit tersebut sejak tahun 2013 lalu.
Indah mengungkapkan, korban memang tinggal sendiri di unit itu. Korban sehari-hari bekerja sebagai pegawai travel umrah, dan kerap kali menjadi pengemudi ojek daring.
"Baik orangnya mah. Dia kadang juga nyambi kerja sebagai ojek online," ujarnya.
Ketua RT 10 Ricko Oppier (45) mengatakan, warganya yang tinggal di lantai 5 mendengar jerit Rieke dari unit sewaan korban pada Jumat (8/11/2019) sekira pukul 03.00 WIB.
"Memang keterangan dari warga jam 3 pagi korban teriak, teriaknya kencang. Sekitar dua kali lah teriak, habis itu suaranya hilang," kata Ricko.
Meskipun beberapa penghuni rusun yang berada di lantai 5 mendengar teriakan itu, banyak yang tak menyadari adanya masalah.
Pasalnya, ketika itu sebagian besar warga masih terbuai dalam tidur, sehingga teriakan terdengar samar-samar.
"Dikira warga ya cuman teriak karena ada apa, maka enggak ada yang cek. Kita juga baru tahu sudah meninggal pas anaknya datang sekitar jam setengah sembilan malam," ujarnya.
Warganya tak melihat adanya orang yang masuk ke unit yang disewa Rieke dengan kisaran harga Rp 150.000 per bulan itu.
"Enggak ada warga yang lihat orang masuk ke unit dia (Rieke), tadi sempat dilihat dari CCTV tapi enggak terlihat apa-apa. Kalau di lantai ini cuma ada satu CCTV," ucapnya.