Ada Korban Tewas, Pengguna GrabWheels Habiskan Delapan Jam di Polda Metro Jaya
Wanda meminta keterangan kronologis kejadian kecelakaan moda transportasi GrabWheels atau sekuter listrik yang ditabrak mobil
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga muda-mudi keluar ruang yang berada di Lantai 2 Gedung Ditlantas Polda Metro Jaya (PMJ), Jalan Letjen MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 23.50 WIB.
Adapun ketiga muda-mudi yang bernama Relwandani (18), Fajar Wicaksono (18), Sri Wulansari (18) keluar ruangan selama sekira delapan jam berada di gedung itu untuk membuat BAP atas insiden kecelakaan lalu laintas yang menimpa mereka pada Minggu (10/11/2019) lalu.
"Jadi awalnya kita ditanyain tuh jam 7 malam. Pertama Fajar yang ditanya, terus saya, terus Wulan," ucap Wanda salah satu pelapor sekaligus korban dan saksi mata atas insiden kecelakaan yang menimpa dirinya seusai membuat laporan di Ditlantas PMJ, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019) dini hari.
Wanda meminta keterangan kronologis kejadian kecelakaan moda transportasi GrabWheels atau sekuter listrik yang ditabrak mobil sedan berjenis Toyota Camry di bilangan Gelora Bung Karno (GBK), Jakara Pusat sekira jam 03.45 WIB.
Ketiganya dimintai kesaksian atas meninggalnya dua temannya Alm. Ammar Nawwar Tri Darma (18) dan Wisnu Chandra Gunawan (18) saat sedang menyewa sekuter listrik secara bersamaan.
Wanda menjelaskan, dirinya bersama lima rekan lainnya menyewa tiga sekuter listrik pada Minggu (10/11) dini hari untuk sekedat mengitari kawasan GBK.
"Kita sewa tiga sekuter. Satu sekuter digunakan oleh dua orang," paparnya.
Baca: Diduga Anak Pejabat, Pengemudi Camry yang Tewaskan Pengguna Skuter Tak Ditahan Walau Positif Alkohol
Selanjutnya, Wulan turut menyatakan pernyataan yang sama terkait hasil laporan yang dibuatnya kepada pihak Ditlantas Polda Metro Jaya.
Ia mengatakan, setelah diterimanya laporan, pihak kepolisian belum memberikan penjelasan kepada ketiganya terkait batas waktu penyelidikan berlangsung.
"Tadi Pak Alwin (Penyidik) belum jelasin sampai kapan (waktu penyelidikan). Katanya baru mencari kebenaran dari saksi-saksi yang ada gitu," jelas Wulan dalam kesempatan yang sama.
Adapun ketigaya saat menjalani pemeriksaan, mengetahui tersangka penabarak yang telah ditahan oleh pihak kepolisian.
Ketiganya diberitahukan bahwa tersangka berada dalam satu gedung yang sama dengan mereka.
Namun, mereka sangat menyesali keputusan pihak kepolisian yang melarang ketiganya untuk menemui tersangka penabrak.
"Ada sudah ditahan disini. Cuman kita enggak boleh ngeliat gitu," sesalnya.
Di sisi lain, seusai mewawancarai pelapor, Wartakotalive.com mencoba menemui penyidik dari ketiga pelapor itu.
Namun, pihak penyidik memilih untuk tidak membeberkan keterangan yang didapat dan menyarankan untuk meminta penjelasan kepada Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar.
Salah satu penyidik mengatakan, bahwa penjelasan tentang hasil penyelidikan akan dijelaskan oleh Fahri setelah semua fakta kejadian telah didapat pihaknya.
"Maaf mas, kita tidak bisa beri penjelasan. Semua satu pintu, termasuk menjelaskan soal si tersangka," ucap penyidik saat memberikan arahan kepada di waktu yang bersamaan.
Diberitakan sebelumnya, terjadi insiden penabrakan tiga sekuter listrik GrabWheels di bilangan GBK pada Minggu (10/11) dini hari.
Akibat insiden tersebut, dua dari enam penyewa GrabWheels dinyatakan meninggal dunia dan satu korban bernama Bagus (18) masih menjalani perawatan intesif di RS TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Benhil, Jakarta Pusat.
Sedangkan, ketiga lainnya hanya mengalami luka ringan akibat insiden kecelakaan lalu lintas sekuter listrik GrabWheels dengan mobil sedan Toyota Camry.