Aiandra Menanti Realisasi Program Kartu Pra Kerja Tahun Depan
"Diberikan reward Rp50 ribu setelah pengisian survei. Survei pekerjaan dilakukan tiga kali, jadi 3 dikali Rp50 ribu," jelasnya.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan magang Yosi Vaulla Virza
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Aiandra antusias saat mendegar program Kartu Prakerja yang akan direalisasikan tahun depan. Pasalnya pria asal Kampung Baru ini mengaku sudah lama menganggur.
Awalnya, ia tidak mengetahui adanya program ini. Ia tidak memiliki telepon gengam atau apapun untuk mencari dan mendapatkan informasi seputar kartu Pra-kerja ini.
"Saya tidak tahu itu mbak, emang ada yah. Kalau dari penjelasan mbak tadi tentu saya sangat tertarik dengan program yang mbak bilang tadi," ujarnya antusias saat ditemui.
Baca: Jokowi Minta Program Kartu Pra Kerja Direalisasi Awal 2020
Bukan tidak ingin bekerja, tetapi dengan pendidikan yang hanya sampai jenjang SMP membuatnya begitu sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Apalagi, ijazah yang ia punya semuanya rusak kerena insiden banjir yang terjadi di tempat tinggalnya beberapa tahun lalu.
Tidak hanya itu, ia juga tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang seharusnya dimiliki oleh setiap masyarakat di Indonesia, yang menjadi salah satu sarat untuk melamar pekerjaan.
Ia hanya mempunyai selembar kertas yang ditulis tangan, berisi informasi data diri dan ditempeli foto yang diambil pada saat ia masih sekolah dulu.
Baca: CEO TopKarir:Temukan Mismatch antara SDM Pemberi Kerja dengan Kualitas SDM Pencari Kerja Lulusan SMK
Sebelum menganggur Aiandra sempat bekerja serabutan, ia pernah bekerja sebagai tukang bersih-bersih disalah satu tempat bermain billiard di Jakarta. Pria berumur 29 tahun ini juga pernah bekerja sebagai tukang angkat gas disalah satu toko. Namun, hanya 2 bulan saja ia pun berhenti bekerja.
Saat ini Aiandra mengaku begitu kebingungan, saat ditemui oleh Tribunnews.com, ia sedang memegang selembar kertas lowongan pekerjaan. Tapi ia tidak mengerti tentang apapun perihal pekerjaan yang di tawarkan.
"Ini saya lagi baca ini, info lowongan pekerjaan. Tapi saya bingung, udah dari tadi saya baca tapi tidak ada yang saya mengerti sama sekali. Tidak paham," katanya.
Aiandra mengaku ingin sekali mencoba bekerja sebagai staf admin yang ditawarkan, tapi ia tidak memiki pengetahuan atau keterampilan apapun yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
Baca: Menteri Airlangga Beri Waktu 3 Bulan kepada Pemda untuk Siapkan Kartu Pra Kerja
Setelah mendengarkan penjelasan soal kartu pra-kerja, ia pun semangkin antusias. Ia berharap semoga pemerintah secepatnya mengeluarkan program ini di tahun depan.
Agar orang-orang yang bernasib sama sepertinya bisa ikut dan mendapatkan pelatihan keahlian dan pengetahuan sehingga tidak kebingungan lagi soal mencari pekerjaan kedepannya.
"Saya mau coba menjadi Admin, tapi saya tidak tahu itu kerjanya gimana, saya cuman sering dengar saja jadi saya tertarik. Ya kalau dengar apa yang mbak sampaikan tadi saya pengen sekali ikut, biar saya punya suatu keahlian, tidak seperti sekarang tidak tahu mau ngapain," katanya.
Baca: Tiba di Gedung Kemnaker, Ida Fauziah Tebar Senyum
Aiandra sendiri saat ini mengaku tidur dijalanan, tidak memiliki rumah dan uang. Ia bercerita, baru saja meninggalkan kontrakan neneknya untuk mencari kehidupan yang baru. Ia tidak ingin selamanya bergantung dengan nenekya yang sudah tua. Ia ingin bekerja apa saja, yang penting halal.