Siti Senang Pemerintah akan Realisasikan Program Pra Kerja Tahun Depan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah memastikan pemerintah akan mengeluarkan insentif sebesar 3 hingga 7 juta per kepala
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Magang Muhammad Alberian Reformansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah memastikan pemerintah akan mengeluarkan insentif sebesar 3 hingga 7 juta per kepala untuk program peserta Kartu Pra Kerja yang akan diluncurkan pada awal tahun 2020 mendatang. Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh masyarakat , salah satunya Siti (22).
Siti merupakan lulusan salah satu SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang berada di Sukabumi, Jawa Barat. Ia lulus pada tahun 2017 dan sekarang sedang mencari kerja. Siti salah satu yang memenuhi syarat sebagai peserta Kartu Pra Kerja.
Baca: Jokowi Minta Program Kartu Pra Kerja Direalisasi Awal 2020
"Menurut saya (program) itu emang menguntungkan, pastinya sangat banyak manfaatnya," kata Siti, menanggapi program Kartu Prakerja tersebut.
Namun, menurutnya program itu rawan diselewengkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. "Tapi mungkin ada (orang) yang niatnya jelek pasti," ujar Siti.
Baca: Aiandra Menanti Realisasi Program Kartu Pra Kerja Tahun Depan
Menurutnya, pemerintah perlu melakukan seleksi kepada peserta penerima insentif program Kartu Prakerja agar tidak diselewengkan.
Siti sempat bekerja di lembaga penitipan anak selama setahun. Ketika mengundurkan diri, ia banyak mengikuti pelatihan- pelatihan dari lembaga non-pemerintah untuk menambah pengalamannya, sehingga ia tidak asing dengan program pelatihan kerja. "Saya tertarik sih dengan program itu, tetapi lebih tertarik dengan Kartu Prakuliah," ujar Siti.
Baca: Tahun 2020 Pemerintah Gaji Pengangguran 3 hingga 7 juta
Sebagai lulusan SMK yang belum pernah mencicipi perguruan tinggi, Siti berpendapat sebaiknya insentif tersebut disubsidikan ke program Kartu Prakuliah (KIP Kuliah) yang juga diwacanakan Presiden Joko Widodo.
"Lebih baik insentifnya untuk Prakuliah, daripada Prakerja nanti diselewengkan. Misinya kan, SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul, dan yang mengubah SDM itu kan pendidikan. Makanya lebih baik (insentifnya) untuk (sektor) pendidikan aja," lanjut Siti.
Baca: Man Of The Match, Lowongan Kerja Butuh Penjaga Toko Tapi Tak Jual Apapun: Kerjanya Santai
Menurutnya, dari mudahnya akses ke perguruan tinggi, pemerintah akan mendapat SDM yang unggul. Sedangkan bagi peserta Kartu Kuliah akan mendapat kesempatan kerja yang lebih baik.