Viral Pegawai Honorer Masuk Got Agar Kontrak Diperpanjang, Komisi A DPRD: Sudah Bukan Zamannya
Viral pegawai honorer masuk got agar kontrak diperpanjang, Komisi A DPRD: sudah bukan zamannya lagi, dan akan memanggil oknum yang instruksikan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini warganet digegerkan atas viralnya pegawai honorer yang masuk ke saluran air atau got agar kontraknya diperpanjang.
Kejadian tersebut dikabarkan ada di Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Buntut dari kejadian tersebut, Komisi A DPRD DKI akan memanggil Lurah Jelambar.
Lurah yang bernama Agung Triatmojo itu akan dipanggil terkait instruksi kepada para pegawai honorer untuk masuk ke dalam got.
Dikutip dari Wartakota, Dikabarkan instruksi itu dikeluarkan sebagai syarat perpanjangan kontrak.
Syarat tersebut supaya para pegawai honorer dipekerjakan kembali pada 2020 mendatang.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono angkat bicara mengenai hal tersebut.
Ia mengatakan akan memanggil pada hari senin (16/12/2019) atau selasa (17/12/2019) nanti.
“Kalau kata mereka (pegawai kontrak) itu selebrasi dari mereka sendiri. Tapi kalau memang benar (instruksi lurah) Komisi A mau panggil lurah tersebut di hari Senin atau Selasa nanti,” ujarnya, Minggu (15/12/2019).
Pemanggilan Agung sangat diperlukan untuk mengetahui duduk persoalan tersebut.
Mujiyono mengatakan, metode perpeloncoan sebagai syarat masuk kerja bukan zamannya lagi.
Hal itu dikarenakan perpeloncoan dianggap tidak manusiawi.
Apalagi bila mengacu pada Surat Edaran Sekretaris Daerah DKI Jkarta Nomor 85 tahun 2019 tentang Pengadaan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan.
Menurut acuan tersebut, pegawai honorer yang ingin melanjutkan kontrak lagi tidak perlu mengikuti tes fisik maupun tertulis.
“Kami panggil untuk lihat dulu persoalannya, kalau memang melanggar surat edaran, bisa disanksi,” ujarnya.
Menurut Mujiyono, bila aksi mereka merupakan bagian dari selebrasi, artinya perbuatan itu atas kemauan mereka sendiri.
Adapun aksi mereka itu dianggap sebagai bentuk loyalitas kepada pemerintah daerah.
Dalam kasus ini melalui Lurah Jelambar yang menjadi pimpinan mereka.
“Mereka mau tunjukkan ke PNS loyalitas mereka seperti apa. PNS hanya jadi saksi, bukan menyuruh. Dia mau tunjukin itu loh dedikasi mereka, jadi bukan bagian proses rekrutmen,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam video terlihat para pegawai menceburkan diri ke dalam saluran air hitam.
Mereka tampak saling memijat punggung kawannya satu sama lain.
Beberapa orang berpakaian dinas terlihat memantau dari atas saluran air sambil memberikan intruksi.
(Tribunnews.com/Maliana)(Wartakota.com/Fitriyandi Al Fajri)