Murid SD di Depok Dipatuk Saat Pegang Ular Gara-gara Ingin Tiru Aksi Panji Petualang di Youtube
Tindakan tersebut dilakukan RAS karena dirinya terbiasa menonton Channel YouTube Panji Petualang yang berisi tayangan mengenai binatang reptil.
Editor: Hasanudin Aco
"Ditambah ada yang bilang kalau ular itu berpasang-pasangan. Kita takutnya masih ada satu lagi nih pasangannya," lanjut dia.
Mengantisipasi ular kembali muncul di sekolah, pihak sekolah sudah memberikan imbauan kepada para wali kelas.
"Sudah ada imbauan langsung dari kepala sekolah. Dia minta kelas selalu bersih, jangan ada sampah, kemudian lebih waspada," ujarnya.
Laila menduga ular itu berasal dari aliran Kali Ciliwung di samping sekolah.
Namun, ia mengatakan pihak sekolah baru pertama kali menemukan seekor ular. Ia juga memastikan tidak ada korban dalam kejadian ini.
Saat Bertemu Ular Kobra, Boleh Berteriak Tapi Diam Seperti Patung, Ini Sejumlah Tips Lainnya
Memasuki bulan Desember 2019, fenomena kemunculan ular kobra mulai meresahkan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Tak hanya meresahkan, korban gigitan ular kobra pun mulai berjatuhan, satu diantara sejumlah kasusnya terjadi di Kota Depok, Jawa Barat.
Wagiman (61) seorang pedagang di Pasar Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, menjadi korban gigitan ular kobra ketika tengah beraktivitas di lapaknya.
Menanggapi fenomena tersebut, Komunitas Ciliwung Depok pun membagikan edukasi mengenai ular kobra, dengan Elang Erwanda sebagai narasumbernya.
1. Mengenal lebih jauh ular kobra
Pada prinsipnya, Elang mengatakan bahwa ular kobra tidak mengganggu, dan justru cenderung takut dengan kehadiran manusia.
Kemudian, ular pun tidak mengejar apabila bertemu manusia dan kemunculannya disebabkan beberapa faktor yang diantaranya habitatnya yang hilang, hingga mata rantainya yang rusak.
Lanjut Elang, bulan November hingga Januari memang siklus ular menetaskan ularnya.