Planetarium TIM Padat, Pengunjung Saksikan Gerhana Matahari Cincin dengan Kacamata Gratis
Sejumlah pengujung memadati Planetarium dan Observatorium Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta untuk menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Cincin.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengujung memadati Planetarium dan Observatorium Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta untuk menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Cincin.
Walau wilayah Jakarta tidak dilewati bayang utama (umbra) maka pengujung hanya dapat dilihat Gerhana Matahari Parsial.
Kendati demikian mereka cukup antusias menyaksikan fenomena alam ini.
Pantauan Wartakotalive.com (Tribunnews.com Network), para pengujung memadati sekitar TIM Jakarta yang cukup luas.
Para pengujung diberikan kacamata khusus untuk menikmati gerhana matahari cincin ini.
Kacamata itu dibuat khusus dilengkapi filter jenis ND5 yang mampu meredupkan cahaya matahari hingga 100.000 kali.
Tak hanya kacamata, para pengujung juga dapat mengunakan 10 teropong yang disediakan petugas.
Satu persatu pengujung yang ingin menyaksikan secara langsung mengunakan teropong nampak mengantre bergantian untuk menyaksikan Matahari tertutup bulan ini.
Baca: Foto Gerhana Matahari Cincin Sempurna Hari Ini Dilihat dari Singkawang
Baca: Bacaan Zikir, Doa, & Tata Cara Salat Gerhana Matahari, Dilaksanakan Hari Ini, Kamis 26 Desember 2019
Ada pula yang mengunakan kacamata khusus yang diberikan secara gratis.
Petugas yang hadir juga menyampaikan jika Gerhana Matahari Parsial yang dapat di saksikan di Jakarta secara total ini pada pukul 12.36 WIB dan berakhir pukul 14.23 WIB.
Salah satu pengujung yang menyaksikan Gerhana Matahari Cincin di TIM, Hana Rais (40) mengatakan cukup antusias menyaksikan fenomena alam ini, untuk itu ia datang bersama dua anaknya.
"Kebetulan anak masih libur, dapat info kalo bisa nonton di sini, ya udah barangkat ke sini, nyampe tadi jam 10an," kata Hana di Taman Ismail Marzuki, Kamis (26/12/2019).
Berangkat dari Bekasi pukul 08.00 pagi tadi, Hana mengaku penasaran dengan fenomena alam ini, sebab peristiwa alam seperti ini memang jarang terjadi.
Selain itu tentunya, fenomena alam ini juga menjadi edukasi kepada anaknya.