Bambang Soesatyo: Musibah Banjir di Jakarta Tamparan Bagi Para Pemimpin Negara
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo angkat bicara terkait musibah banjir di DKI Jakarta.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo angkat bicara terkait musibah banjir di DKI Jakarta.
Bambang Susatyo (Bamsoet) mengungkapkan duka citanya, terutama saat banjir di Jakarta yang diketahui merenggut korban jiwa.
Tidak hanya instansi pemerintah yang turun tangan menanggulangi musibah banjir ini.
Masyarakat juga aktif bergotong royong.
"Sikap gotong royong yang ditunjukkan oleh warga, sepatutnya juga ditiru oleh para pejabat publik, yang diberikan amanah oleh rakyat sebagai penyelenggara negara," ujar Bamsoet.
Ia menerangkan, kawasan Jabodetabek yang terdampak banjir merupakan kawasan vital di Indonesia.
"Musibah banjir kali ini, menjadi tamparan bagi para penyelenggara negara, untuk serius menata pembangunan daerah dengan memperhatikan lingkungan dan aspek berkelanjutan," katanya melalui Tribunnews, Kamis (2/1/2020).
Bamsoet menegaskan, dirinya yakin pemerintah pusat maupun Jabodetabek telah memiliki rencana kerja dalam penanganan banjir.
"Kita punya banyak sekali orang-orang cerdas. Di BMKG misalnya, pasti dari jauh-jauh hari sudah bisa memprediksi bahwa hujan akan lebat," tuturnya.
Menghimbau Agar Bekerja Sama
Bamsoet mengatakan, bila hujan diprediksi lebat, tentu debit air akan naik.
"Karena debit air naik, pemerintah pusat dan daerah harus bekerjasama agar jangan sampai warga terkena banjir," katanya.
"Jangan karena ego sektoral, lantas rakyat yang menjadi korban," tambahnya.
Ia mendorong agar pemerintah pusat dan daerah segera duduk bersama menyelesaikan persoalan yang ada.
Sehingga, harapan Bamsoet, tidak ada lagi perdebatan.
Misalnya, apakah harus normalisasi atau naturalisasi sungai dalam penanggulangan banjir?
Mantan Ketua DPR RI ini juga mengingatkan, manusia tak bisa dan tak boleh melawan alam.
Karenanya hal lain yang juga sangat penting dilakukan adalah penanaman kesadaran agar kita bisa hidup selaras dengan alam.
Mengingat tak hanya Indonesia, seluruh negara dunia kini juga sedang menghadapi ancaman efek perubahan iklim (climate change).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)