Banjir Rendam Wilayah Kemang, Bar Ini Sampai Rugi Ratusan Juta Rupiah
Banjir tersebut membuat sejumlah pemilik toko maupun tempat hiburan merugi, salah satunya Bar bernama Eastern Promise
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir sempat melanda Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2020).
Banjir tersebut membuat sejumlah pemilik toko maupun tempat hiburan merugi, salah satunya Bar bernama Eastern Promise.
Menurut Manajer Food and Beverages Eastern Promise, Lens Terwee, semenjak bekerja di bar itu tahun 2007, banjir yang sekarang merupakan terparah.
Misalnya, pihak bar bakal mengganti kulkas chiller, beberapa lantai berbahan kayu, maupun kursi dan bangku.
"Ini paling parah semenjak 2007. Banjir ini juga terlalu lama dan tinggi," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (2/1/2020).
Lens turut membantu sejumlah karyawan untuk membersihkan bar yang sudah berdiri sejak tahun 1989 itu.
Ia mengatakan sejak pukul 07.00, banjir di Kemang sudah mulai berangsur surut.
Banjir surut Jalan Kemang Raya bisa dilalui kendaraan
Jalan Kemang Raya sudah bisa dilalui oleh kendaraan setelah banjir mulai surut.
Pantauan Wartawan TribunJakarta.com sekira pukul 11.47 WIB pada Kamis (2/1/2020), jalan tersebut sudah tak tergenang air.
Sejumlah petugas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Selatan masih lalu lalang untuk menyedot air menggunakan mesin pompa di dekat Jembatan Kali Krukut.
Pascabanjir, terdapat banyak lumpur di Jalan Kemang raya.
• Jalan Panjang Depan Green Garden Masih Terputus Akibat Terendam Banjir
Menurut Karyawan Tamani Cafe, Nursandra, air mulai berangsur surut sejak pukul 06.00 WIB.
"Setelah jam 6 pagi air sudah terlihat surut. Sebelumnya air sampai masuk ke dalam gedung," ungkapnya kepada Wartawan TribunJakarta.com di lokasi pada Kamis (2/1/2020).
Sementara itu, beberapa mobil yang terparkir di sekitar lokasi banjir, sudah mulai diangkut menggunakan truk.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Bar di Kemang Rugi Ratusan Juta, Manajer: Ini Banjir Terparah