Sebut Banjir Jakarta Sudah Bisa Diprediksi, Ahli Tata Kota: Kita Belajar Ilmu Langitnya Dulu
Ahli Tata Kota Yayat Supriyatna sebut banjir di Jakarta atau Jabodetabek sebenarnya sudah bisa diprediksi, masyarakat dan pemerintah harus belajar.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ahli Tata Kota, Yayat Supriyatna menyebut banjir yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya sebenarnya sudah bisa diprediksi kemunculannya.
Yayat menegaskan seluruh elemen masyarakat harus mempelajari ilmu langit atau ilmu mengenai cuaca agar kelak bisa lebih bersiap jika banjir melanda.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Yayat dalam tayangan Breaking News unggahan YouTube Talk Show tvOne, Rabu (1/1/2020).
Sejak awal, Yayat menegaskan, prakiraan cuaca sudah menyebut bahwa curah hujan cukup tinggi di wilayah Jakarta.
"Ini menarik, sebetulnya kita belajar ilmu langitnya dulu. Ramalannya sudah menunjukkan intensitas curah hujan cukup tinggi," ujar Yayat.
Yayat menyebut, jika terjadi hujan lebat di Jakarta dengan intensitas curah hujan tertentu selama dua jam saja maka sudah bisa dipastikan akan banjir.
Ia menyebut prakiraan itu sudah terbukti di akhir tahun 2019 lalu di mana hujan lebat terjadi di Jakarta dan menyebabkan jalanan tergenang.
"Sebetulnya harus ada memahami fakta terlebih dahulu, Jakarta di intensitas 50-100 dalam kategori hujan lebat durasi dua jam saja itu sudah tergenang," kata Yayat.
"Kita belajar dua minggu yang lalu, 19 titik jalan tergenang sama sekali," sambungnya.
Berdasarkan pengalaman banjir yang sudah-sudah, Yayat menyimpulkan, wilayah Jakarta memang rentan banjir ketika ada peningkatan curah hujan.
"Nah itu menunjukkan, kita rentan terkait dengan peningkatan curah hujan yang cukup tinggi dalam waktu yang cukup panjang," jelas Yayat.
Yayat pun mengimbau seharusnya seluruh lapisan masyarakat dari pemerintah, instansi terkait, hingga penduduk bisa lebih memahami informasi terkait cuaca.
"Jadi yang menjadi pertanyaan lebih lanjut, sejauh mana informasi-informasi yang diberikan dari BMKG itu, ibaratnya ilmu langitnya baru nyambung enggak dengan di daratnya?" ujar Yayat.
"Dengan institusi di tingkat lokal, pemerintah daerah, institusi lapangan."