Imam Kaget Temukan 4 Anggota Keluarganya Tewas Hirup Gas Genset, Mulut, Hidung dan Telinga Berdarah
Imam Jumhari (47), keluarga 4 korban meninggal akibat keracunan mesin genset nyaris tak percaya saat menemukan keluarganya tak bernyawa.
Editor: Anita K Wardhani
Imam baru kembali ke rumahnya pada pukul 23.00 WIB.
Sehabis pulang dari acara hajatan, ia sengaja membawa nasi berkat untuk para korban.
Baca: Sabtu Malam, Listrik Padam di sebagian Jakarta dan Bekasi, Gangguan Pada Sutet Jadi Pemicu
Baca: Warga Pulogadung Panik Hingga Lapor RT Karena Alamat Rumahnya Dicatut Terduga Pembuat Bom Molotov
"Kok masih ditutup pintunya, padahal listrik sudah nyala. Terus saya ketuk-ketuk, enggak ada suaranya. Saya bobol pintunya, terus saya pegang kakinya sudah dingin," katanya.
Ia kemudian berteriak dan memanggil para warga untuk meminta bantuan.
Anggota dari Polsek Pulo Gadung kemudian tiba di lokasi pada pukul 01.00 WIB.
Jenazah keempatnya kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilalukan otopsi.
Penjelasan Pengamat Kimia Soal Bahaya Asap Genset
Satu keluarga tewas keracunan asap genset. Seberapa bahayakah asap genset itu, begini penjelasan ahlinya.
Pengamat Kimia LIPI Irwan Pudjiono mengatakan asap genset berancun dan berbahaya jika langsung terhirup oleh manusia, untuk itu ia mewanti-wanti agar genset diletakkan di luar ruangan.
Menurut Irwan, asap yang dikeluarkan dari mesin genset mengandung zat karbon monoksida.
Karbon monoksida atau dalam rumus kimia disebut CO, dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam.
"Jadi asap yang dikeluarkan mesin genset itu CO beracun dan akan membentuk senyawa permanen dalam darah. Jadi darah tidak mampu menyerap oksigen, sehingga kekurangan oksigen," kata Irwan saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2020).
Menurut Irwan, Karbon monoksida mudah terbakar dan bersifat racun.
Sangat berbahaya dan berefek lebih cepat pada seseorang yang memiliki riwayat penyakit pernafasan ditambah darah tak dapat menyerap oksigen.