Material Gedung yang Roboh Berjatuhan saat Hujan, Warga Sekitar Mengungsi, Ini Temuan Puslabfor
Puluhan warga yang berada di belakang dan samping gedung roboh di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, harus mengungsi sementara dari tempat tinggalnya.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Sementara itu warga yang tinggal di jarak sekira 50 meter dari gedung pun ikut was-was dan mengungsi.
Mereka memindahkan sepeda motor dan barang-barangnya ke rumah kerabat atau tetangganya yang lokasinya cukup jauh dari gedung ambruk.
"Mundur-mundur agak jauhan lagi, warga mending ngungsi aja, soalnya masih rawan ini lagi hujan," imbau Lurah Kota Bambu Selatan, Muhadi.
Sementara itu, Ketua RT 006 RW 009, Hermansyah menyebut lebih dari 50 warganya yang harus mengungsi lantaran tempat tinggalnya berdekatan dengan gedung ambruk.
Selain rumah, ada pula kafe, indekos hingga kantor yang terdampak dari gedung ambruk.
"Kami meminta agar proses evakuasi ini sampai tuntas jangan cuma setengah-setenngah karena ini menyangkut keselamatan warga jangan sampai nunggu roboh lagi, intinya kami mau diratakan secepatnya," kata Hermansyah.
Temuan Puslabfor
Sementara itu diungkapkan penyebab robohnya bangunan tersebut diduga kuat karena pelapukan bangunan.
Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Puslabfor Polri, Kombes Pol Ulung Kanjaya menyebut proses korosi atau pelapukan bangunan akibat perkaratan besi rangka.
Pelapukan tersebut diungkapkan Ulung sudah berlangsung lama.
"Sudah cukup lama karena lihat dari bentuk korosinya sampai separuh baja itu sudah kemakan," kata Ulung kepada wartawan di lokasi gedung ambruk, Selasa (7/1/2020) dilansir Tribun Jakarta.
Ulung memperkirakan pelapukan sudah berlangsung lebih dari tiha tahun.
"Bisa di atas tiga tahun," ucapnya.
Saking lamanya pelapukan tersebut, Ulung menyebut besi rangka pada bangunan yang kini digunakan minimarket itu sudah mengalami deformasi atau berubah bentuk.