Terungkap Pangkal Robohnya Ruko 4 Lantai di Jl Brigjen Katamso Slipi
Ulung mengatakan air masuk kedalam struktur beton sehingga membuat sambungan-sambungan tiang mengalami pelapukan akibat proses korosi.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik (Balmetfor Puslabfor) Polri membongkar penyebab runtuhnya gedung 4 lantai di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat.
Hasil pemeriksaan menemukan gedung tersebut sudah cukup tua dan mengalami korosi.
"Tapi dari hasil pengamatan dan analisa awal yang bisa kita simpulkan sebagai awal itu akibat adanya korosi," kata Kepala Balmetfor Puslabfor Polri Kombes Pol Ulung Kanjaya di sekitaran tempat kejadian perkara (TKP) Selasa (7/1/2020).
Ulung mengatakan air masuk kedalam struktur beton sehingga membuat sambungan-sambungan tiang mengalami pelapukan akibat proses korosi.
Hal itu terlihat dari barang bukti yang mereka temukan di lapangan. Dalam pemeriksaan ditemukan banyak sambungan tiang sudah alami proses korosi. Bahkan banyak sambungan tiang yang sudah hampir separuh diameternya kropos.
"Itu proses korosinya sudah berlangsung lama, kemungkinan terjadi kebocoran sehingga air bisa masuk ke struktur beton karena bajanya yang dipakai adalah baja polos, baja karbon rendah, itu gampang alami korosi," jelas Ulung.
Akibatnya kata Ulung, kekuatan tiang penyangga beton dengan beban yang sangat besar akan berkurang terus kekuatannya.
"Apalagi ditambah dengan curah hujan yang tinggi, bisa jadi air itu terjebak karena strukturnya tidak baik, jadi dalam hal ini airnya ada yang terjebak. Itu menambah beban dari struktur," kata Ulung.
Baca: 6 Fakta Gedung Ambruk di Jakarta, Basarnas Sebut Terjadi Rembesan Air yang Sebabkan Pelapukan
Ulung mengatakan proses korosi tersebut diduga sudah berlangsung lama. Hal itu didapatnya dari alat bukti berupa bahan bangunan gedung.
"Sudah cukup lama karena lihat dari bentuk korosinya sampai separuh baja itu sudah kemakan," kata Ulung.
Saat ini kata Ulung, pihak aparat sudah mengumpulkan beberapa alat bukti berupa puing-puing bangunan.
Alat bukti itu seperti sambungan besi baja bangunan yang telah alami korosi hampir separuhnya.
"Itu mengakibatkan deformasi karena beban yang besar dia deformasi melengkung sehingga dalam keadaan tidak kuat, maksimum dia runtuh di sebelah ujung. Cuma runtuhannya itu masih ada di ujung sana," papar Ulung.
Sehingga bangunan tersebut akan diruntuhkan seluruhnya sampai rata dengan tanah oleh pihak Kepolisian. Pihak polisi mengaku sudah mendapatkan izin dari pemilik gedung untuk meratakan bangunan tersebut.