Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dewi Tanjung Berapi-api Debat Fahira Idris soal Anies Baswedan: Di Mana Pikiran Anda yang Sehat?

Dewi Tanjung sebut Fahira Idris norak gegara bikin demo tandingan korban banjir Jakarta yang gugat Anies. Simak debat panasnya berikut.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Dewi Tanjung Berapi-api Debat Fahira Idris soal Anies Baswedan: Di Mana Pikiran Anda yang Sehat?
YouTube tvOneNews
Debat Dewi Tanjung vs Fahira Idris. Dewi dan sebagian korban banjir Jakarta tuntut Anies Baswedan mundur. 

TRIBUNNEWS.COM - Aktivis sosial sekaligus Politisi PDIP, Dewi Tanjung berdebat dengan anggota DPD DKI Jakarta Fahira Idris soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Awalnya, Fahira Idris mengomentari tindakan Dewi Tanjung yang berdemo bersama sebagian korban banjir Jakarta dan menuntut Anies Baswedan untuk mundur adalah hal yang norak dan berunsur makar.

Dewi Tanjung pun membela diri dan balik mempertanyakan sikap Fahira Idris yang juga mengumpulkan massa pendukung Anies Baswedan dan menyebutnya membenturkan rakyat.

Dilansir Tribunnews.com, debat Dewi Tanjung dan Fahira Idris ini terjadi dalam telewicara Kabar Petang unggahan YouTube tvOneNews, Selasa (14/1/2020).

Fahira Idris mengaku tidak masalah para korban banjir menuntut Anies Baswedan.

Namun yang ia permasalahkan adalah desakan agar Anies Baswedan mundur dari jabatannya.

"Saya sebetulnya tidak mempermasalahkan jika ada orang misalnya demo tentang banjir, tetapi isu yang Anda bawa adalah Anda ingin menurunkan Anies Baswedan," terang Fahira Idris.

Berita Rekomendasi

"Itu yang menurut saya norak, itu sudah mengarah ke makar untuk menurunkan gubernur," sambungnya.

Mendengar ucapan Fahira Idris, Dewi Tanjung mulai terpancing dan menjawab dengan nada tinggi.

"Wajar dong, kita ini di negara demokrasi loh Bu," jawab Dewi Tanjung.

"Bukan itu caranya," sahut Fahira Idris.

Tanpa saling menunggu lawan bicaranya selesai mengemukakan pendapat, keduanya saling menimpali hingga perdebatan semakin sengit.

Dewi Tanjung membantah tindakannya sebagai makar lantaran baginya makar haruslah setingkat pemerintah pusat atau negara.

"Ibu dengar ya. Oh, makar bukan itu. Makar itu negara bu, ini ibu kota," ujar Dewi Tanjung membela diri.

"Tidak wajar, (harusnya) cari solusi," ujar Fahira Idris.

Mendengar pernyataan Fahira Idris, Dewi Tanjung tampak semakin berapi-api.

Sedangkan, Fahira Idris sempat tertawa mendengar ucapan Dewi Tanjung.

Dewi Tanjung mempertanyakan tindakan Fahir Idris yang disebut ikut-ikutan mengerahkan massa sehingga rakyat pun terbentur.

"Itu wajar bu, wajar. Anda seorang anggota DPD senator, Anda mengerahkan massa untuk membenturkan massa Anda dengan kami," kata Dewi Tanjung.

"Sedangkan kami warga DKI korban banjir. Di mana pikiran Anda yang sehat?" tanya Dewi Tanjung dengan nada tinggi.

Fahira Idris pun merasa ucapan Dewi Tanjung adalah fitnah lantaran yang ia lakukan hanya ingin mengawal Anies Baswedan.

"Nah, ini fitnah. Kita tidak mengerahkan massa untuk membenturkan. Yang kami lakukan untuk menjaga dan mengawal Anies Baswedan," terang Fahira Idris.

Dewi Tanjung kembali mempertanyakan mengapa aksi Fahira Idris dilakukan bersamaan dengan aksinya seolah ingin mengadu antara dua kubu masyarakat.

Menurut Fahira Idris, pihaknya memang akan selalu mengawal Anies Baswedan setiap saat.

Dewi Tanjung dan Fahira Idris
Dewi Tanjung dan Fahira Idris (Youtube TVOneNews)

Dewi Tanjung Sebut Fahira Idris Ketakutan

Sebelumnya, saat dibilang norak dan makar, Dewi Tanjung balik menyinggung aksi demo Fahira Idris yang dilaksanakan bersamaan dengan aksi demonya.

"Bukannya yang norak itu justru yang bikin aksi tandingan, iya kan," ujar Dewi Tanjung.

Dewi Tanjung menganggap sikap Fahira Idris dan para pendukung Anies Baswedan sebagai bentuk kepanikan.

"Karena ketakutan dan panik, begitu mendengar ada aksi demo dari saya dan korban banjir yang ada di DKI gitu loh," kata Dewi Tanjung.

Tindakan Fahira Idris dengan mengumpulkan pendukung Anies Baswedan dinilai Dewi Tanjung sebagai pembenturan antara warga Jakarta.

"Jadi tidak ada kata norak, sebenarnya yang norak justru orang yang panik lalu mau membenturkan massa demo yang jelas di situ adalah warga DKI korban banjir," terang Dewi Tanjung.

"Mau dibenturkan dengan para jawara, itu lebih norak lagi, itu lebih enggak punya rasa kemanusiaan," tuturnya.

Dalam telewicara tersebut, Dewi Tanjung mendesak Anies Baswedan untuk bertanggung jawab sebagai gubernur, terutama dalam persoalan banjir.

"Kami, warga DKI wajar menuntut pertanggungjawaban kinerja Anies Baswedan sebagai gubernur," tutur Dewi Tanjung.

Dewi Tanjung menilai selama menjabat sebagai gubernur, Anies Baswedan tidak bagus dalam bekerja dan tak mau mengakui kesalahannya.

"Kalau Anies Baswedan dan sekiranya tidak bisa bekerja dengan baik, ya kita tuntut untuk mundur," tegas Dewi Tanjung.

"Karena selama ini apapun Anies tidak mau mengakui kesalahannya," sambungnya.

Adanya aksi yang memprotes turunnya Anies Baswedan karena banjir menurut Fahira Idris adalah hal norak dan tidak sesuai dengan masalah yang ada
Adanya aksi yang memprotes turunnya Anies Baswedan karena banjir menurut Fahira Idris adalah hal norak dan tidak sesuai dengan masalah yang ada (YouTube tvOneNews)

Fahira Idris Tak Terima Anies Baswedan Diminta Mundur

Dalam tayangan tersebut, Fahira Idris sempat menyatakan tidak terima dengan tindakan para pendemo yang mendesak Anies Baswedan untuk lengser dari jabatannya.

"Saya merasa apa yang mereka lakukan itu terlalu berlebihan, apalagi isunya itu sudah ingin menurunkan gubernur," ujar Fahira Idris.

"Menurut saya itu aksinya norak, makar, tidak sesuai," sambungnya.

Meski tidak suka dengan desakan Anies Baswedan mundur, Fahira Idris mengaku tidak mempermasalahkan kritikan warga Jakarta untuk sang gubernur.

"Kalau misalnya menyampaikan aspirasi mengenai keluhan banjir, tidak ada masalah," ujar Fahira Idris.

"Tetapi kenapa menjadi berlebih-lebihan hingga ingin menurunkan Anies Baswedan."

Menurut Fahira Idris, massa yang kontra terhadap Anies Baswedan lebih sedikit dibanding para pendukung.

"Hari ini ternyata massa mereka sangat sedikit sekali dan massa pendukung Anies Baswedan alhamdulillah banyak yang hadir hari ini," terang Fahira Idris.

Menanggapi gugatan sebagian korban banjir hingga ke ranah pengadilan, Fahira Idris menyebut tidak masalah.

Hanya saja tindakan ingin melengserkan Anies Baswedan yang baginya berlebihan.

"Kan sudah ada yang melaksanakan class action, menurut saya sudah baik," ujar Fahira Idris.

"Tetapi aksi untuk menurunkan Anies Baswedan inilah yang menurut saya tidak tepat."

Bahkan pihak pendukung Anies Baswedan sampai dibuat berang karena desakan Dewi Tanjung dan sebagian korban banjir tersebut.

"Jadi bukan caranya menurunkan Pak Anies Baswedan, tapi kalau mau menyampaikan aspirasi tentang keluhan banjir silakan," jelas Fahira Idris.

"Yang membuat kami berang, khawatir, dan lain sebagainya, adalah isunya mereka ingin menurunkan Anies Baswedan," imbuhnya.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas