Cerita Istri Anggota PMI yang Gugur saat Jalankan Tugas Kemanusiaan di Lokasi Bencana
Pria kelahiran 24-12-1957 itu gugur karena mengidap penyakit vertigo dan lambung
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Setelah 5 hari di rawat di RS Sentral Medika Cibinong pada Senin (13/1) Tatang kritis.
"Tapi Alhamdulillah setelah semua tim dari RS Sentral Medika Cibinong berusaha supaya napas dan nadinya bisa setabil lagi," kata Ilah.
Setelah 2 hari Tatang bisa melewati masa kritisnya, pada saat itu pusing dan lambungnya membaik.
Namun pada hari Rabu (15/1) sebelah anggota badannya tidak bisa bergerak.
Tapi Tatang masih dalam keadaan sadar, pada Minggu (19/1) Tatang 1 hari 1 mlm tidak tidur terus menerus beliau minta pulang.
"Tepat pukul 02.00 suami tertidur, namun saya perhatikan dari pukul 02.00 sampe pukul 03,pukul 04,pukul 05,posisi tidurnya tidak ada yng berubah.
Namun, napas masih stabil. Sekitar pukul 06.00 suami saya sempat mmbuka matanya dan pada saat itu pula suami tidak bernapas.
Namun saat itu Dr dan Team nya berusaha untuk bisa mengembalikan napas dan denyut nadi," kenangnya.
Pukul 07 30 sempat nadinya Tatang mengalami gangguan kembali dan sempat mau pindah ke ruang ICU.
"Tepat pukul 08.15 menit dokter menyatakan suami saya sudah tiada," katanya terdengar suara parau karena menahan tangis.
Mantan Wapres M Jusuf mendatangi rumah sakit tersebut sambil mengawasi jenasah suaminya saat diberangkatkan ke PT Bukaka di Narogong KM 100.
”Disemayamkan di sana dan pada malam harinya dibawa ke Garut untuk dimakamkan," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Anggota PMI Gugur saat Jalankan Tugas di Lokasi Bencana, Ini Kronologinya