Ketika 106 Pemulung Baru Miliki Akta Kelahiran
Pembuatan akta kelahiran bagi komunitas pemulung ini difasilitasi Institut Kewarganegaraan Indonesa (IKI).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajah semrigah terlihat pada sosok Wakiyem (65), pemulung asal Boyolali yang sudah lebih dari 30 tahun, tinggal di kolong jembatan, Pinang Kali Jati Bawah RT 011/RW 09 Kelurahan Pondok Labu, Kec Cilandak, Jakarta Selatan.
Wakiyem bersama Sinem asal Gunungkidul, dan Iroh asal Lebaksiu, Bumi Jawa, dan seratusan pemulung kini sudah memiliki akta kelahiran.
Tercatat seratus enam akta kelahiran komunitas pemulung diserahkan oleh Dinas Dukcapil Propinsi DKI Jakarta.
Pembuatan akta kelahiran bagi komunitas pemulung ini difasilitasi Institut Kewarganegaraan Indonesa (IKI).
Wakiyem dan teman-temannya dari komunitas pemulung mengucap syukur dan berterima kasih kepada pemerintah dan Institut Kewarganegaraan Indonesia.
Baca: Berenang di Pantai, Pria Ini Temukan Bayi Laki-laki, Masih Ada Ari-arinya
Baca: Kemenkes Sebut Wabah Antraks di Gunungkidul Bisa Dikendalikan
Baca: Pesona 8 Pantai di Yogyakarta Bikin Betah Berlama-lama, Lokasinya Belum Banyak yang Tahu
Karena telah memiliki akta kelahiran, sehingga nantinya bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah.
"Terima kasih kepada pemerintah dan IKI sehingga kami bisa memiliki akta kelahiran sekarang," ucap Wakiyem, mewakili teman-temannya, seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan tertulis IKI, Selasa (28/1/2020).
Sapto BW yang mewakili Dinas Dukcapil Propinsi DKI Jakarta menilai positif langkah IKI dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan dokumen kependudukan.
"Kami menyambut baik langkah Institut Kewarganegaraan Indonesia dalam membantu warga masyarakat mendapatkan dokumen kependudukan yang memang menjadi hak nya. Para prinsipnya kami akan memberikan hak masyarakat sepanjang mereka tidak menempati tanah Pemerintah,” ujarnya.
Di Propinsi DKI Jakarta, Institut Kewarganegaraan Indonesia yang dipimpin Rikard Bagun ini telah membantu 159 anak anak jalanan dan orang terlantar yang antara lain tinggal di bawah kolong Toll Taman Hutan Kota Penjaringan, bawah kolong jembatan Matraman, komunitas pemulung pinggiran rel Sentiong, dan komunitas pemulung bawah kolong Toll Densari Pinang Kali jati Bawah, Pontok Labu.
Peneliti Senior IKI Prasetyadji dan Swandy Sihotang menyambut baik kerjasama dengan Dinas Dukcapil Propinsi DKI Jakarta, dan ke depan akan melakukan pelayanan keliling langsung ke pemukiman-pemukiman komunitas dan anak jalanan.