Prestasi yang Membuat Husnia bisa Menuntut Ilmu Sampai ke Negeri China
Husnia (33) satu dari 243 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, Hubei, Cina pasca virus korona mewabah.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG -Husnia (33) satu dari 243 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China pasca virus korona mewabah.
Anak bontot dari enam bersaudara ini adalah mahasiswi Fakultas Bahasa dan Sastra Mandarin Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Sang kakak, Rosuli (33) mengatakan, Husnia adalah pribadi yang sangat mandiri sejak
menginjak bangku sekolah dasar (SD). Ia terbiasa berjalan kaki dan tak pernah mengeluhkan apapun kepada kedua orang tuanya.
Baca: Ibunda Tercinta Husnia Sudah Lega dan Bisa Tersenyum
Husnia, cerita kakaknya, selalu ranking tiga besar ketika bersekolah di Bekasi, sejak SD hingga SMP. "Adik saya ini sejak SD-SMP termasuk yang cukup berprestasi. Dia punya potensi lebih dari saudara lainnya. Mulai SD, kelas 1 sampai 6 dia ranking terus, selalu tiga besar. SMP juga," cerita Rosuli saat ditemui di kediamannya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Minggu (2/2/2020).
Melihat potensi yang dimiliki Husnia, keluarga kemudian sepakat mendaftarkan anak terakhir dari enam bersaudara tersebut ke Pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Di pondok pesantren, sebagai seorang santri, juga berprestasi. "Sampai kemudian dia bisa kuliah ke Unesa," ungkap Rosuli.
Baca: Ilmuwan Sebut Kemungkinan Virus Corona Juga Bisa Tertular Melalui Kotoran Manusia
Ihwal keberangkatan Husnia ke Wuhan pun sebenarnya melalui jalur prestasi. Ia menjadi satu dari 10 mahasiswa terbaik di Fakultas Bahasa dan Sastra Mandarin Unesa untuk diberangkatkan ke Wuhan.
Menurut keterangan Rosuli, keberangkatan Husnia ke Wuhan dalam rangka menuntaskan tugas akhir di kampusnya menuntut ilmu.
Baca: Berikut 6 Poin Kebijakan Baru Pemerintah Indonesia Terkait Virus Corona
"Unesa yang memberangkatkan atau memberikan beasiswa kepada adik kami karena dia berprestasi, terpilih menjadi 10 pelajar fakultas Sastra Mandarin terbaik untuk diberangkatkan ke sana dalam rangka menuntaskan tugas akhir," katanya.
Seharunya, Husnia sudah selesai dan bisa kembali ke tanah air 2 Februari 2020 ini. Keluarga Husnia bersyukur, meski belum bisa bertemu secara fisik, namun kekhawatiran, kecemasan kini sudah terobati.
Baca: 238 WNI dari Wuhan Dikarantina di Natuna, Ketua IDI: Virus Corona Tak Seganas SARS dan Flu Burung
"Alhamdulillah kecemasan dan khawatir keluarga berkurang karena Husnia sudah pulang. jadi beda ketika kemarin belum ada kepastian kapan mau dievakuasi," katanya.