Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Calon Pengantin Tertipu Wedding Organizer Bodong di Depok

Dijumpai TribunJakarta.com, Prasetyo berujar bahwa perjuangannya mengumpulkan uang untuk biaya pernikahannya sangatlah sulit.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Calon Pengantin Tertipu Wedding Organizer Bodong di Depok
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesum
Para korban penipuan wedding organizer bodong mendatangi Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Selasa (4/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -  Bak petir di siang bolong, tak pernah terpikirkan dalam benak Prasetyo (27) bahwa dirinya menjadi korban penipuan wedding organizer.

24 hari menjelang hari besar pernikahannya dengan sang calon istri, Prasetyo harus menelan pil pahit bahwa bos wedding organizer Pandamanda, Anwar Said, yang ia percaya untuk menyelenggarakan pernikahannya  diringkus aparat kepolisian atas tuduhan penipuan

Ternyata, korban dari wedding organizer tak hanya Prasetyo sendiri, melainkan berjumlah puluhan dengan total kerugian kurang lebih mencapai Rp 1 miliar.

Bak peribahasa sesal selalu datang belakangan, uang sejumlah RP 30 juta pun sudah diberikan pada Anwar Said.

Baca: Puluhan Calon Pengantin Tertipu WO Bodong: Sudah Transfer Ratusan Juta, Pemilik Berdalih Karena Ini

Ia dan calon istrinya, memilih paket pernikahan seharga Rp 60 juta dengan sejumlah fasilitas yang ditawarkan diantaranya termasuk katering, gaun pengantin, dekorisasi gedung, hingga cincin pernikahan.

Dijumpai TribunJakarta.com, Prasetyo berujar bahwa perjuangannya mengumpulkan uang untuk biaya pernikahannya sangatlah sulit.

Berita Rekomendasi

“Benar-benar berat, kembang kempis semampunya saya sama calon istri nyari duit Rp 60 juta,” kata Prasetyo  di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa (4/2/2020).

Selama 1,5 tahun, Prasetyo banting tulang bekerja dan mencari rezeki untuk tambahan biaya pernikahannya, begitupun dengan calon istrinya.

“Ngumpulinnya berdua sama calon istri saya, 1,5 tahun kurang lebih. Jujur itu juga masih cari pinjaman sana-sini,” katanya.

Terkait kasus penipuan yang menjerat wedding organizer Pandamanda, Prasetyo pun tak berharap banyak pernikahannya tetapi bisa berlanjut.

Ia hanya berharap, uang sebesar Rp 30 juta yang telah ia setorkan bisa kembali lagi ke tangannya.

“Saya udah pupus harapan lanjutin pernikahan saya lewat Pandamanda ini, karena ternyata korbannya banyak banget dan ada yang DP-nya sudah lebih banyak. Saya Cuma mau duit Rp 30 juta saya yang udah masuk bisa balik lagi tanggal 20 ini, pernikahan saya juga belum tahu bisa lanjut atau nggak, kalau cari vendor lain juga bingung mana ada yang mau nerima duit Rp 30 juta saya,”pungkasnya.

Puluhan Calon Pengantin Melapor

Tak hanya Prasetyo, tapi ada puluhan pasangan calon pengantin yang terancam gagal menikah.

Mereka senasib dengan Prasetyo, korban penipuan wedding organizer milik Anwar Said.

Wedding organizer milik Anwar ini ketahuan menipu setelah seorang pelanggan membuat laporan ke polisi.

Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus mengatakan pihaknya mendapatkan penipuan berkedok WO dari laporan pelanggan.

Firdaus menjelaskan, laporan pelanggan yang tertipu diterima pada Minggu 2 Februari 2020.

"Ada yang merasa tertipu oleh salah satu wedding organizer karena ketika acara makanannya tidak hadir,” ucap Firdaus di Polres Metro Depok, Selasa (4/2/2020).

Selanjutnya polisi menyelidiki laporan tersebut dan mengamankan Anwar Said, pemilik WO bodong tersebut.

“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengakui."

"Bahwa sementara pengakuannya itu terkait kesalahan di manajemen,” tambah Firdaus.

Firdaus berujar, sementara proses pemeriksaan berjalan korban WO tersebut ternyata tak hanya satu pasangan.

"Diketahui saat ini sudah hadir ada 28 orang yang merasa tertipu."

 Azwar dan Siska Kerap Bertengkar di Dalam Rumah, Timbulkan Kegaduhan di Dinding Kediaman Tetangga

 Pelatih Bhayangkara FC Puji Kualitas Andik Vermansah dan Ruben Sanadi

"Tetapi memang untuk eventnya itu baru dilaksanakan minggu depan sampai Agustus,” sambung dia.

Dari 28 orang yang melapor, rata-rata korban sudah mentransfer uang sebesar Rp 50 juta hingga RP 100 juta.

“Sudah kami data adalah 28 rata-rata sudah melakukan transfer Rp 50 sampai Rp 100 juta."

"Ini kami terus melakukan pendalaman sehingga nanti kami akan sampaikan hasil penyelidikannya,” tuturnya.

Hingga pukul 17.30 WIB puluhan korban WO bodong tersebut masih datang untuk melapor ke Polres Metro Depok.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Perjuangan Korban WO Bodong di Depok, Kumpulkan Biaya Nikah Sampai Kembang Kempis

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas