Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembobolan ATM Ilham Bintang, Pakar Keamanan Siber Sebut Perlindungan Data Sangat Krusial

Pratama Persadha menyebut saat ini di Indonesia data menjadi persoalan serius, karena perlindungan data masyarakat saat ini sangat krusial.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Pembobolan ATM Ilham Bintang, Pakar Keamanan Siber Sebut Perlindungan Data Sangat Krusial
TRIBUNNEWS.COM/LUCIUS GENIK
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap delapan tersangka terkait kasus pembobolan rekening wartawan senior, Ilham Bintang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar keamanan siber, Pratama Persadha menyebut di Indonesia saat ini, data menjadi persoalan yang serius.

Karena perlindungan data dinilai sangat krusial bagi masyarakat era digital seperti saat ini.

Hal ini terlihat dari maraknya penipuan atau pembobolan ATM yang terjadi akibat pelaku sangat mudah mendapatkan data pribadi seseorang.

Satu di antaranya yakni, kasus pembobolan rekening melalui nomor telepon seluler milik wartawan senior, Ilham Bintang

Pernyataan ini Pratama sampaikan dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, yang dilansir dari YouTube Talk Show tvOne, Kamis (6/1/2020).

"Di Indonesia ini data menjadi persoalan serius," tegas Pratama.

"Kenapa? Karena terlalu diumbar, dengan adanya data itu orang dapat melakukan kejahatan," jelasnya.

Berita Rekomendasi

"Contohnya dalam kasus bang Bintang ini," ungkapnya.

x
 Pakar keamanan siber, Pratama Persadha (YouTube Talk Show tvOne)

Pratama pun menjelaskan terkait kronologi kejadian pembobolan rekening milik Ilham Bintang.

"Ada operator (bank) Hendrik yang sudah jadi tersangka ini memliki akses melihat sistem layanan informasi keuangan (SLIK) dari OJK," ujarnya.

"Dia sudah berjalan lama dalam berjualan data itu, tanpa diketahui oleh pihak banknya dan OJK," jelasnya.

SLIK OJK tersebut memuat data pribadi nasabah, di antaranya nomor KTP, limit penarikan uang dalam rekening, dan data kartu kredit.

Sehingga hal ini dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya.

Bahkan dalam aksinya ini terdapat delapan orang yang bersekongkol untuk membobol database korban melalui karyawan bank.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas