Pengakuan Calon Pengantin yang Nyaris Kena Tipu Wedding Organizer Pandamanda: Sudah Curiga dari Awal
Seorang calon pengantin mengaku nyaris kena tipu wedding organizer Pandamanda. Ia mengatakan sudah mencurigai WO tersebut sejak awal.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Lancar sih lancar biasanya, tetap dibayar walaupun telat. Awal-awal ikut itu lancar," imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, Lea mulai menyadari adanya masalah keuangan pada Pandamanda.
Menurutnya, hal itu tampak dari cara Pandamanda melunasi tunggakan pada perusahaan Lea.
"Jadi gini dia sistemnya, ketika saya mau ikut event selanjutnya, event yang minggu lalu baru dilunasin.
Jadi gali lubang, tutup lubang," terang Lea.
Dengan caranya tersebut, menurut Lea, pihaknya otomatis terikat dengan perusahaan AS.
"Begitu kan otomatis saya harus terikat dengan dia.
Saya dikasih jadwal dulu ke depan, baru dibayarkan event yang minggu lalu," kata Lea.
Begitu modus AS berutang pada Lea selama setahun awal.
Namun, tiga pesta pernikahan terakhir, Pandamanda betul-betul gagal bayar.
"Saya sendiri belum dibayarkan (untuk sewa sound system pernikahan) di Cikarang, Cengkareng, dan di Bella Vista (Bekasi). Paketannya Rp 2 jutaan. Jadi totalnya Pandamanda utang ke saya Rp 6,2 juta," jelas Lea.
"Itu harga paket untuk 2.000 watt. Kecil gedungnya," tambah dia.
Penggelapan dana oleh Pandamanda terungkap setelah salah satu klien melapor ke polisi karena pesta pernikahannya tak dilengkapi katering yang dananya sudah ditransfer ke rekening Pandamanda pada Minggu (2/2/2020).
Menurut AS, masalah itu disebabkan oleh mismanajemen yang berujung keterlambatan pengiriman semata.
Kini, AS dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan.
Ia diancam kurungan maksimal 4 tahun.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Vitorio Mantalean)