Jakarta Banjir Lagi, Gubernur Anies Baswedan Disebut Tak Bisa Kerja dan Pimpin Anak Buah
Jakarta banjir lagi, Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menyebut Anies Baswedan tidak bisa bisa bekerja dan memimpin anak buah.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
Pemprov DKI disebut Tigor tidak memberi peringatan dan bantuan darurat.
"Aparat Pemprovnya pun sama saja tidak melakukan tugas memberikan informasi peringatan dini (early warning system) dan bantuan darurat (emergency response system) secara baik," ujarnya.
Hal ini membuat warga Jakarta kembali menjadi korban banjir tanpa ada pertolongan dan bantuan dari pemprovnya.
Baca: Jakarta Banjir Lagi, Ketua FAKTA: Perilaku Pemprov DKI Tak Ada Perubahan, Selalu Terlambat
Respons Anies
Sementara itu Anies Baswedan tampak mengunjungi Pintu Air Manggarai, Sabtu.
Anies pun mengungkapkan jajarannya telah siaga sejak Jumat (7/2/2020) sore melalui unggahan Instagramnya, Sabtu.
"Sejak Jumat sore kita menyiagakan semua jajaran yang relevan. Curah Hujan yang tinggi di kawasan hulu terlihat dari ketinggian air di Bendung Katulampa di Bogor," ujarnya.
Anies menyebu ketinggian air di Bendung Katulampa Bogor mulai pukul 16.00 WIB terus meningkat.
Puncaknya, pada pukul 22.00 WIB ditetapkan level Siaga 3 atau Waspada.
"Seluruh jajaran mengabarkan ke kampung-kampung sepanjang bantaran sungai untuk bersiaga," ungkap Anies.
"Sejak tengah malam, tim UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI mulai berjaga dengan semua alat berat untuk membersihkan 'debris' yang terbawa aliran sungai masuk ke Jakarta dan ditahan di pintu air manggarai," tambahnya.
Sementara itu pada Sabtu dini hari, alat berat mulai bekerja menindahkan debris dari badan sungai ke truk-truk.
"Dalam waktu 5 jam saja terangkut sekitar 200 ton sampah (25 truk)," ungkap Anies.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan ketinggian normal di Pintu Air Manggarai pada musim hujan adalah 600 cm.