Jakarta Banjir Lagi, PDI-P Kritisi Kinerja Anies Atasi Banjir: Apa yang Dilakukan? Belum Ada Action
Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat (7/2/2020) petang, membuat sejumlah titik ibu kota kembali terendam banjir.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat (7/2/2020) petang, membuat sejumlah titik ibu kota kembali terendam banjir.
Bahkan, ketinggian air mencapai 5 meter di kawasan underpass Kemayoran.
Akibatnya, kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi sorotan.
Ketua Fraksi PDI-P di DPRD Jakarta Gembong Warsono mengkritik cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta.
Gembong menilai selama dua tahun kepemimpinan Anies, belum ada eksekusi terkait proses penataan sungai.
"Maka sekarang target yang paling utama yang harus dilakukan oleh Pak Anies, dengan sisa waktu yang tersedia ini harus segera melakukan eksekusi terhadap sodetan Kali Ciliwung," kata Gembong seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube KompasTV, Senin (10/2/2020).
Baca: Ini 4 Kebijakan Anies Baswedan Yang Berlawanan Dengan Pemerintah Pusat
Baca: Respon Gubernur Anies Baswedan Lihat Jakarta Kembali Diterjang Banjir, Trending Twitter Menyorotinya
Bahkan, Gembong mengatakan, sampai hari ini belum ada tindakan apapun yang dilakukan Anies terkait dengan penataan sungai.
"Apa yang dilakukan, wong sampai hari ini belum ada action apa-apa."
"Kaitan dengan 13 aliran sungai kan Pak Anies belum menyentuh."
"Selama kepemimpinan Pak Anies dua tahun ini, memang belum menyentuh 13 aliran sungai yang notabennya menjadi kewenangan pemerintah pusat," jelasnya.
Oleh karena itu, menurut Gembong langkah pertama yang harus dilakukan Anies adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Anies Baswedan Beberkan Penyebab dan Upaya yang Dilakukan Pemprov DKI
Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat (7/2/2020) petang membuat sejumlah wilayah di Jakarta diterjang banjir.
Lantaran hal itu, pada Sabtu (8/2/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peninjauan langsung ke pintu air Manggarai.
Anies mengatakan, kondisi air di Jakarta saat ini bergerak dengan cepat.
Ia menyebut, pihaknya telah memantau pergerakan air di sejumlah bendung di Jakarta sejak Jumat Sore.
"Jadi pemantauan ini di mulai pada hari Jumat sore ketika ketika pukul 16.00 WIB, Bendung Katulampa menunjukkan peningkatan yang tinggi permukaan air."
"Mulai bergerak pukul 16.00 WIB kemudian mencapai puncaknya pukul 10.00 WIB itu dibendung Katulampa," jelas Anies, dikutip Tribunnews.com dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (8/2/2020).
Anies mengatakan, pihaknya telah mengantisispasi, bahwa akan ada volume air yang datang ke Jakarta.
"Lalu semua daerah di aliran sungai, para lurah sudah mengabarkan bahwa warga-warga sekitar untuk mengantisipasi," ungkapnya.
Pada Sabtu pagi ketinggian di pintu air Manggarai ketinggian mencapai 940 meter.
"Sekarang sudah turun menjadi 880 meter dan ini kita sedang menunggu air makin surut, makin surut," ujar Anies.
Baca: Jakarta Banjir Lagi, Forum Warga Jakarta: Anies Tidak Bisa Kerja dan Tidak Bisa Pimpin Anak Buah
Baca: Jakarta Kembali Diterjang Banjir, Gubernur Anies Soroti Hujan Ekstrim Kawasan Hulu, Perintah Siaga
Menurutnya, ia dan semua jajaran terus memantau dan memonitor pintu-pintu air menggunakan CCT.
"Sehingga sekarang kita bisa mengetahui dari Manggarai kondisi pintu tiap-tiap air lewat tempat ini," kata Anies.
"Nah yang sekarang kita pantau adalah permukaan air laut, menurut prediksi permukaan air laut akan mulai surut sekira pukul 09.30 WIN," ujar Anies.
Anies mengatakan, ketika air mulai surut maka semua pintu air dapat dibuka secara maksimal.
"Kalau dibuka secara maksimal maka insyaallah air bisa segera surut," terang Anies.
Anies juga mengatakan, bahwa jika ada warga yang ingin mengungsi, pihaknya siap untuk menyediakan tempat.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)