Dua Tahun Jadi Badut Mampang, Pak Bolot Sedih Lihat Kelakuan Anak: Motor Hasil Ngamen Digadai
Makroni, pria tua yang akrab disapa Pak Bolot, selalu kesal dan sedih jika mengingat kelakukan anaknya. Motor kredit hasil mengamen malah digadai.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JATISAMPURNA - Makroni (75) memilih hidup seorang diri tanpa siapa, masih menyimpan kisah miris perihal anaknya.
Pria tua yang akrab disapa Pak Bolot ini sehari-hari menjadi badut mampang di kawasan Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Sempat punya usaha makanan lalu bangkrut, Pak Bolot memutuskan merantau ke Bekasi.
Apapun ia lakoni, mulai dari berdagang minuman biasa, pemulung hingga menjadi badut mampang.
Sendirian Pak Bolot tinggal sebuah kontrakan di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Setiap siang hingga sore ia sudah berada di lampu lalu lintas Cibubur sambil mengenakan kostum badut.
Sepanjang masih bertenaga, sambil mengenakan kostum badut mampang, Pak Bolot akan beratraksi, berharap mendapat sedikit rupiah dari pengendara.
Selama ini Pak Bolot biasa hidup sendirian.
Dulu pernah punya empat istri, namun sudah cerai.