Ulang Tahun ke-10 Rumah Singgah Ini Kita Jadikan Momentum Kepedulian kata Eddie Karsito
Hilangnya rasa empati, kata Eddie, dapat meredupkan pijaran cahaya altruisme. Jika hal ini dibiarkan, kita semakin tidak sensitif terhadap keresahan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Empati adalah cara kita mengembangkan perasaan bersyukur, harapan, dan juga kepedulian.
“Empati adalah sifat baik yang dapat membawa anak-anak tumbuh dan menjadi peduli pada orang lain," ungkap Pendiri Rumah Singgah Bunda Lenny Humaniora Foundation, Eddie Karsito saat syukuran memperingati Hari Ulang Tahun Ke-10 lembaga nirlaba ini, Sabtu (22/02/2020).
Hilangnya rasa empati, kata Eddie, dapat meredupkan pijaran cahaya altruisme. Jika hal ini dibiarkan, kita semakin tidak sensitif terhadap keresahan dan kesulitan yang dialami orang lain.
“Oleh karena itu, ulang tahun ke-10 rumah singgah ini kita jadikan momentum kepedulian, khususnya kepada anak-anak. Semua yang kita tanam hari ini akan kita tuai esok hari. Dan anak-anak zaman now adalah anak-anak zaman tomorrow. Melalui kegiatan empati inilah salah satunya jiwa altruis itu kita tumbuhkan,” tutur penggiat budaya ini.
Altruis adalah sifat lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain. Cinta kasih yang tak terbatas. Setiap individu, kata Eddie, memiliki kewajiban moral untuk berkidmat bagi kepentingan orang lain. Menebar kebaikan untuk kemanusiaan yang lebih besar.
Nilai altruisme perlu menancap sedalam-dalamnya di dalam otak dan sanubari.
“Nilai tersebut tidak dapat datang dengan ucapan temporer. Ia memerlukan ratusan, bahkan ribuan momen untuk bisa terpatri dI sanubari hingga mendarah daging,” kata Eddie.
Salah satu tugas sosial yang harus dikerjakan, ujar Eddie, adalah membentuk dan merawat jiwa altruisme.
“Tanpa itu, kita tidak perlu kaget jika kelak menjadi yang dikorbankan oleh anak-anak yang tidak memiliki jiwa altruisme hari ini,” ujar pekerja sosial, yang pernah mendapat penghargaan ’Anak Bangsa Berkepribadian Pembangunan 2013’ dari Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Rumah Singgah Bunda Lenny, didirikan di Jakarta, 22 Februari 2010, yang diprakarsai oleh Eddie Karsito. Didukung oleh sejumlah pekerja sosial, pendidik, penggiat budaya, seniman, sineas, artis film dan sinetron, penyanyi, musisi, dan profesi lainnya. Lembaga sosial ini di bawah naungan Humaniora Foundation.
Rumah Singgah Bunda Lenny, mengemban misi kemanusiaan universal (rahmatan lil’alamiin). Mewadahi berbagai kreatifitas yang didasarkan pada proses spiritualisasi keindahan, untuk kemanusiaan, kemuliaan dan keagungan.
Menolong sesama, membantu yang kurang mampu, mendidik yang tidak mampu dan mengajak individu yang mampu untuk saling berbagi.
Lingkup pelayanan Rumah Singgah Bunda Lenny, meliputi pendidikan non-formal; sanggar kesenian, santunan fakir miskin, orang sakit, anak yatim piatu, anak terlantar, pemulung, pengamen berpotensi, orang jompo, cacat dan manula (manusia lanjut usia), dan lain-lain.
Syukuran peringatan Hari Ulang Tahun Ke-10 Rumah Singgah Bunda Lenny Humaniora Foundation, sebelumnya ditandai dengan peluncuran single lagu ’Tetap Setia’ karya Ageng Kiwi, yang dinyanyikan artis pendatang baru Pebrio A. Ryan. Acara juga diisi dengan pengajian dan doa bersama, pemutaran lagu, serta santunan bagi para santri dan anak-anak dhu’afa.
Hadir di acara ini anggota Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH), antara lain, penyanyi Pebrio A. Ryan, pencipta lagu Ageng Kiwi, penata musik Echal Gumilang, para simpatisan, dan para penggiat sosial dan budaya.