Polisi Selidiki Pengemudi yang Pukul Sopir Ambulans di Jakarta Selatan
Aksi pemukulan oleh seorang pria tehadap sopir ambulans menjadi viral setelah videonya beredar luas di media sosial.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan pihaknya tengah menyelidiki pemukulan terhadap sopir ambulans.
"Nanti kita selidiki dulu ya," kata Budi saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/2020).
Aksi pemukulan oleh seorang pria tehadap sopir ambulans menjadi viral setelah videonya beredar luas di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Kesehatan Raya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Baca: Kejati DKI Nyatakan Berkas Perkara Dua Penganiaya Novel Baswedan Lengkap
Pada video yang diunggah akun @jakartainformasi, pria yang mengemudikan mobil Toyota Calya berwarna hitam memukul seorang sopir ambulans.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab kejadian pemukulan tersebut.
Setelah memukul sopir ambulans, pelaku terlihat langsung kembali ke mobilnya.
Kronologi
Viral di media sosial aksi seorang sopir ambulans yang dianiaya oleh pengendara lain.
Video penganiaya tersebut diunggah akun Instagram @Jakartainformasi, beberapa waktu lalu.
Pengemudi ambulans disebut dianiaya saat sedang membawa jenazah. Hal tersebut sesuai dengan caption dari video yang diunggah.
"Tidak Sepatutnya bertindak Pemukulan terhadap Driver Ambulance apapun masalahnya karena Posisi Ambulance [ Sinar Ambulance Service ] sedang membawa Jenazah dan Rotator serta Sirine pun nyala.*** Apapun yang terjadi ambulance adalah kendaraan prioritas *** Bantu Driver [ Korban ] dalam mencari identitas Pelaku," demikian informasi yang disampaikan.
Dalam video tersebut, terlihat sopir ambulans terlibat cekcok dengan pengendara lain di Jl. Kesehatan, Jakarta Selatan.
Setelah itu, pengedara mobil yang belum diketahui identitasnya melayangkan bogem kepada sopir ambulans.
Sang sopir ambulans terlihat tidak memberikan balasan.
Belum tahu apa penyebabnya terjadinya pertikaian itu.
Sumber: Kompas.com/Tribun Jakarta