Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diisolasi di Ruang Khusus, Kejiwaan Siswi SMP Pembunuh Bocah Diperiksa dengan Analisis Hasil Gambar

Siswi SMP berinisial NF (15) di Jakarta Pusat yang membunuh bocah berinisial APA (6), dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diperika kejiwaan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Diisolasi di Ruang Khusus, Kejiwaan Siswi SMP Pembunuh Bocah Diperiksa dengan Analisis Hasil Gambar
Tribun Jakarta - Warta Kota
Sosok horor tokoh idola siswi SMP pembunuh bocah 6 tahun, 13 gambar perempuan sedih diselidiki. 

TRIBUNNEWS.COM - Siswi SMP berinisial NF (15) di Jakarta Pusat yang membunuh bocah berinisial APA (6), dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diperika kejiwaannya, Senin (9/3/2020).

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana mengungkapkan, pihaknya akan memeriksa gambar dan tulisan dari pelaku.

Henny menyebut, pemeriksaan tersebut merupakan metode untuk observasi jiwa.

"Itu salah satu proses pemeriksaan, jadi analisa gambar, karangan, dan sebagainya," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.

Tim dokter akan menentukan kondisi kejiwaan dari NF, dari gambar yang dibuat oleh tersangka.

"Disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau cuma kertas dan gambar kami sediakan, memang itu bagian dari pemeriksaan (jiwa)," ungkapnya.

Baca: Bukan Psikopat, Siswi SMP Bunuh Bocah Lebih Berpotensi Idap Sosiopat, Ada Ciri-ciri Menonjol

Baca: Puas dan Tak Menyesal, Kejiwaan Siswi SMP Bunuh Bocah Diperiksa, Bukti di TKP Dinilai Mencurigakan

Namun, saat ini hasil dari pemeriksaan pelaku belum bisa diketahui, karena baru satu hari pemeriksaan.

Berita Rekomendasi

Sebab, NF harus mengenal dulu para tim dokter agar lebih terbuka saat menjalani pemeriksaan.

"Kita baru pemeriksaan tahap awal, mulai dari pendekatan sebagai dokter dan terperiksa, dalam hal ini pasien," imbuh Henny.

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020).

Diisolasi di Rumah Sakit

Henny Riana mengungkapkan, NF harus berada di ruang isolasi rumah sakit selama menjalani pemeriksaan kejiwaan.

"Sekarang diisolasi di satu ruang khusus, baru mulai pemeriksaan hari ini."

"Ini hari pertama pemeriksaan," kata Henny, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin.

Menurutnya, tim dokter akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka sekira sampai dua pekan ke depan.

"Bisa lebih cepat, tergantung bagaimana proses observasi nanti. Karena setiap kasus kan berbeda," katanya.

Baca: Makna Gambar Penuh Kebencian Siswi SMP Bunuh Bocah di Mata Pakar, Ada Rasa Sakit Terpaksa Ditahan

Baca: Upaya Mengungkap Kondisi Kejiwaan Tersangka Pembunuh Bocah 5 Tahun, Gambar dan Tulisannya Diperiksa

Henny menjelaskan, hasil observasi jiwa NF nantinya tertuang berupa laporan Visum Et Repertum Psikiatrikum.

Laporan tersebut bakal diserahkan ke penyidik Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat sebagai pertimbangan melanjutkan kasus.

Bahan Penyidikan

Sebelumnya, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro menyampaikan, pihaknya meminta bantuan dokter dan psikiater untuk memeriksa psikologis bocah yang tega membunuh tetangganya itu.

"Iya, dia dibawa ke sana (RS Kramat Jati) untuk diperiksa dokter dan psikater soal kejiwaannya," ujar Susatyo, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin.

Hasil dari pemeriksaan tersebut, akan diketahui beberapa hari kemudian.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Nantinya, pihak kepolisian akan menggunakan hasil tersebut sebagai bahan penyidikan.

"Masih menunggu hasilnya, itu untuk bahan penyidikan lanjutan," jelasnya.

Namun, Susatyo belum bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan kejiwaan NF diketahui.

Pelaku Hobi Menggambar

AKBP Susatyo Purnomo mengungkapkan, remaja yang menjadi pelaku pembunuhan bocah berusia 6 tahun, sering menggambar perempuan yang bersedih.

Polisi menemukan 13 gambar dari pelaku di lembaran kertas HVS berwarna putih.

Pelaku juga menggambar tokoh Slender Man dan ditambahkan tentakel seperti gurita.

Baca: Soal Siswi SMP Bunuh Bocah, Komisioner KPAI: Jalan Terbaik Pengobatan dan Rehabilitasi

Baca: Pengakuan ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun, Benci Orang Tuanya yang Bercerai dan Tinggalkan Dirinya

Diketahui, Slender Man berasal dari meme internet yang muncul pertama kali di forum Something Awful oleh pengguna Eric Knudsen dengan nama Victor Surge pada 2019 lalu.

Karakter tersebut juga diketahui suka menculik atau melukai orang, terutama anak-anak ini.

"Dia memang senang menonton film horor, kekerasan dan sebagainya."

"Tokoh favoritnya Slender Man," ujar Susatyo, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (8/3/2020).

Sebelum Bunuh Bocah, Siswi SMP Gambarkan Wanita Nangis Terikat
Sebelum Bunuh Bocah, Siswi SMP Gambarkan Wanita Nangis Terikat (kolase Kompas TV/TribunJakarta)

Menurutnya, NF mempunyai kegemaran menggambar sejak kecil.

Pelaku juga sering mencurahkan isi hatinya melalui tulisan dan gambar yang ia buat.

"Dari kecil pelaku memang hobi gambar, dia juga sering curhat lewat gambar dan tulisan," ungkapnya.

Baca: Reaksi Siswi SMP Setelah Membunuh Bocah 6 Tahun, Tenang & Sempat Update Status, Tetangga Heran

Baca: Kasus Siswa SMP Bunuh Bocah 5 Tahun, Orang Tua Korban Minta Pihak Kepolisian Bergerak Cepat

Pihaknya akan meminta bantuan dari psikolog untuk mengetahui makna dari gambar yang dibuat oleh NF tersebut.

"Terkait data pendukung, seperti gambar, tulisan, dan lainnya itu ada ahlinya sendiri yang akan membaca," ujarnya.

"Kami hanya mengungkap fakta cara menghilangkan nyawa itu seperti apa," imbuh Susatyo.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Muhammad Rizki Hidayat/Dionisius Arya Bima Suci)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas