Aksi Begal Payudaya Sejak 2018, Nenek-nenek Pun Jadi Korban Frengki, Berikut Fakta-faktanya
Arie menuturkan Frengki dijerat pasal 281 KUHP tentang Perbuatan Asusila dengan ancaman paling lama dua tahun delapan bulan penjara.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku pelecehan seksual dengan meraba payudara di Ciracas, Jakarta Timur akhirnya ditangkap.
Jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur meringkus pelaku begal payudara yang beraksi di satu gang Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas.
Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan pelaku dibekuk di rumahnya pada Rabu (11/3/2020) sore.
"Diamankan di rumahnya di wilayah Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas. Jadi setelah penyelidikan langsung kita amankan," kata Arie di Mapolsek Ciracas, Kamis (12/3/2020).
Pelaku yakni Frengki Simanjuntak (33) mengaku sudah meraba payudara Y (18) dan N (18) dengan modus menanyakan alamat.
Diamankannya Frengki menguak sejumlah fakta terkait kasus pelecehan seksual di Ciracas.
Baca: Rahasia Ajudan Pribadi Kini Bisa Hidup Mewah Terungkap, Padahal Dulu Pemulung & Tukang Pijat
Baca: Hilang Selama Sebulan, Tubuh Siswi SMK Ini Ternyata Dimasukkan dalam Karung & Dibuang ke Sungai
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan Ini, Live TVRI & Mola TV, Penentuan Gelar Juara Liverpool
Berikut sederet fakta terkait pelaku begal payudara di Ciracas yang berhasil TribunJakarta rangkum:
Berprofesi Sebaga Driver Ojol
Kombes Arie Ardian Rishadi mengungkapkan, atribut ojek online (ojol) yang dikenakan Frengki saat melakukan aksinya bukanlah sebagai kedok penyamaran.
Frengki diketahui memang berprofesi sebagai pengemudi ojol.
"Pelaku ini berprofesi sebagai ojek online. Barang bukti yang diamankan motor, helm, dan jaket yang dikenakan saat beraksi," ujar Arie.
Arie menuturkan Frengki dijerat pasal 281 KUHP tentang Perbuatan Asusila dengan ancaman paling lama dua tahun delapan bulan penjara.
Mengaku Memiliki Hasrat
Aksinya meraba payudara di sebuah gang membawa Frengki mendekam di sel tahanan Mapolsek Ciracas.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, Frengki mengaku aksinya itu dilakukan lantaran ia memiliki hasrat untuk memegang payudara.
"Pengakuan yang bersangkutan dia melakukan perbuatan itu karena punya keinginan, hasrat seksual untuk memegang (payudara)," tutur Arie.
Sudah 6 Kali Beraksi
Pelaku begal payudara, Frengki Simanjuntak mengaku telah beberapa kali memegang payudara banyak korban yang melintas di gang kelurahan Rambutan tersebut.
Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan Frengki sudah enam kali melakukan hal tak terpuji tersebut.
"Di gang Ciracas yang terekam CCTV sudah dua kali, tapi saat pemeriksaan diakui pelaku sebelumnya sudah empat kali. Jadi total enam kali," kata Arie di Mapolsek Ciracas, Rabu (12/3/2020).
Kepada penyidik, Frengki yang tercatat sebagai warga Kecamatan Ciracas mengaku hendak melampiaskan nafsu seksualnya.
Modus pria yang berprofesi ojek online itu selalu sama, bertanya alamat layaknya ojol yang hendak menjemput penumpang.
"Korbannya mayoritas pelajar, siswi. Tapi ada juga korban yang ibu-ibu. Enam kali aksinya ini dilakukan di Kecamatan Ciracas dan Pasar Rebo," ujarnya.
Meski mengaku meraba payudara untuk melampiaskan nafsu seksual, Arie menuturkan Frengki sudah berkeluarga dan punya anak.
"Perbuatannya dilakukan dalam kurun waktu dari Desember, selama 4 bulan ini pelaku sudah enam kali melakukan aksinya," tutur dia.
Seorang Nenek Jadi Korban
Kasus pelecehan seksual terhadap dua siswi kelas XII, Y (18) dan N (18) membuka luka lama warga Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.
Mereka kembali mengingat kasus pelecehan seksual dan Eksibisionis di gang tempat dua siswi beda sekolah diraba payudaranya.
L (39), warga setempat yang jadi korban Eksibisionis mengatakan gang tempat rumahnya tinggal kerap disatroni pelaku pelecehan seksual.
"Sebenarnya sudah lama rawan, dulu malah pernah ada nenek yang jadi korban juga. Payudaranya diraba juga," kata L di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020).
Meski tak ingat pasti kapan kejadiannya, L menuturkan kejadian yang menimpa seorang nenek itu terjadi di bawah tahun 2018.
Menurutnya dari remaja, ibu rumah tangga, hingga nenek pernah jadi korban pelecehan seksual di lokasi yang sama dengan Y dan N.
"Ibaratnya anak SD cewek montok sedikit saja mungkin jadi korban. Makannya dulu kita pasang CCTV karena rawan itu (pelecehan seksual)," ujarnya.
L menuturkan sejak awal tahun 2018 lalu warga sepakat memasang sejumlah CCTV di gang yang hanya muat dua sepeda motor.
Hasilnya memang tak lantas membuat pelaku pelecehan seksual ogah beraksi, tapi dapat membantu polisi meringkus pelaku.
"Paling rawan di sini raba payudara sama jambret handphone. Kalau pencurian sepeda motor mah enggak. Enggak tahu kenapa jadi rawan," tuturnya.
Seorang ibu yang merupakan tetangga N pun membenarkan bila gang tempatnya dan N bermukim rawan aksi pelecehan seksual.
Namun dia enggan membeberkan sudah berapa kasus pelecehan seksual yang terjadi dan siapa saja korbannya.
"Pokoknya rawan banget lah, sudah sering kejadian. Tapi saya lupa, jangan saya lah yang ngomong. Ke pak RT saja, saya lupa," kata ibu yang enggan menyebut namanya.
Ekspresi Pelaku Datar
Seorang pria memakai jaket ojek online (Ojol) meraba payudara dua siswi kelas XII di satu gang wilayah Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas.
Meski terjadi dalam gang yang hanya muat dua sepeda motor, pelecehan yang menimpa Y (18) dan N (18) sebelumnya pernah terjadi.
L (39), warga Kelurahan Rambutan yang tinggal di gang tempat Y dan N jadi korban bahkan pernah mengalami kejadian serupa.
"Kejadiannya bulan Februari 2020, pelaku juga pakai jaket ojek online. Kejadiannya hari Jumat siang, pelaku berhenti depan warung saya," kata L di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020).
Kala pelaku yang berusia sekitar 20 tahun berhenti, L sebenarnya nyaris tak melirik karena sedang sibuk mengepak barang.
L mengira pelaku hendak mengecek lokasi penjemputan karena memegang handphone layaknya Ojol saat dapat orderan.
"Awalnya dia enggak berhenti depan saya persis. Mungkin karena enggak saya lihatin enggak lama pelaku ini majuin motornya ke depan saya duduk," ujarnya.
Sorot mata L pun seketika berpaling ke arah pelaku yang sudah memegang alat vitalnya sembari menatap L dari jarak satu meter.
Sadar jadi korban Eksibisionisme, L menaiki pelaku yang kabur ke arah Jalan Raya Bogor sebagaimana pelaku raba payudara Y dan N.
"Jadi satu tangan megang handphone, tangan lainnya megang kelamin. Mukanya datar saja, seperti enggak merasa bersalah," tuturnya.
L dan warga lain sudah berupaya memburu pelaku Eksibisionis, nahas mereka gagal karena pelaku naik sepeda motor.
Kondisi gang yang saat kejadian sedang sepi ikut jadi sebab mereka gagal meringkus pelaku Eksibisionis tersebut.
"Waktu kejadian warga yang laki pada Salat Jumat, jadi posisinya sepi. Saya sama ibu-ibu lain yang ngejar jelas kalah karena pelaku naik motor," lanjut L.
(TribunJakarta/Bima/Muji)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 5 Fakta Frengki Begal Payudara di Ciracas, Sudah 6 Kali Beraksi hingga Seorang Nenek Jadi Korban,