Kesulitan Baca Ekspresi Remaja Pembunuh Bocah, Dokter Periksa Kejiwaan dari Hasil Gambar Pelaku
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana menyampaikan, pihaknya belum bisa menyimpulkan pemeriksaan dari NF.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Siswi SMP berinisial NF (15) yang membunuh bocah berinisial APA (6) di Jakarta Pusat, diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sejak Senin (9/3/2020).
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana menyampaikan, pihaknya belum bisa menyimpulkan pemeriksaan dari NF.
Sebab, pelaku masih harus menjalani pemeriksaan kejiwaan selama 14 hari.
Pihaknya mencoba untuk membuat NF dalam kondisi yang nyaman selama menjalani pemeriksaan.
Baca: Remaja Pembunuh Bocah Bisa Sembuh dari Gangguan Jiwa, Kriminolog: Jangan Bilang Dia Pelaku
Baca: Siswi SMP Pembunuh Bocah Disebut Bisa Sembuh setelah Jalani Pemeriksaan 14 Hari, Ini Penjelasannya
Sehingga, tim dokter tak bisa mencecar pelaku dengan berbagai pertanyaan.
"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada."
"Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dengan seorang remaja itu butuh waktu."
"Kami tak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," ujar Henny, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (13/3/2020).
Ia mengaku, pihaknya kesulitan membaca ekspresi wajah yang ditunjukkan NF selama menjalani pemeriksaan.
Pihaknya kemudian mencari cara dengan menggunakan metode menggambar.
Hasil gambar tersebut dari NF nantinya dievaluasi oleh tim dokter.
"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar."
"Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus."
"Ini bagian dari evaluasi penilaian, karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah."