Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesulitan Baca Ekspresi Remaja Pembunuh Bocah, Dokter Periksa Kejiwaan dari Hasil Gambar Pelaku

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana menyampaikan, pihaknya belum bisa menyimpulkan pemeriksaan dari NF.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in Kesulitan Baca Ekspresi Remaja Pembunuh Bocah, Dokter Periksa Kejiwaan dari Hasil Gambar Pelaku
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Siswi SMP berinisial NF (15) yang membunuh bocah berinisial APA (6) di Jakarta Pusat, diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sejak Senin (9/3/2020).

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana menyampaikan, pihaknya belum bisa menyimpulkan pemeriksaan dari NF.

Sebab, pelaku masih harus menjalani pemeriksaan kejiwaan selama 14 hari.

Pihaknya mencoba untuk membuat NF dalam kondisi yang nyaman selama menjalani pemeriksaan.

Baca: Remaja Pembunuh Bocah Bisa Sembuh dari Gangguan Jiwa, Kriminolog: Jangan Bilang Dia Pelaku

Baca: Siswi SMP Pembunuh Bocah Disebut Bisa Sembuh setelah Jalani Pemeriksaan 14 Hari, Ini Penjelasannya

Sehingga, tim dokter tak bisa mencecar pelaku dengan berbagai pertanyaan.

"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada."

"Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dengan seorang remaja itu butuh waktu."

Berita Rekomendasi

"Kami tak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," ujar Henny, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (13/3/2020).

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020).
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Ia mengaku, pihaknya kesulitan membaca ekspresi wajah yang ditunjukkan NF selama menjalani pemeriksaan.

Pihaknya kemudian mencari cara dengan menggunakan metode menggambar.

Hasil gambar tersebut dari NF nantinya dievaluasi oleh tim dokter.

"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar."

"Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus."

"Ini bagian dari evaluasi penilaian, karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas