Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesulitan Baca Ekspresi Remaja Pembunuh Bocah, Dokter Periksa Kejiwaan dari Hasil Gambar Pelaku

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana menyampaikan, pihaknya belum bisa menyimpulkan pemeriksaan dari NF.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in Kesulitan Baca Ekspresi Remaja Pembunuh Bocah, Dokter Periksa Kejiwaan dari Hasil Gambar Pelaku
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). 

"Jadi dengan menggambar, bisa melihat 'oh ya dalam gambar saya itu begini," ungkap Henny.

Baca: Ibu Tiri Sampai Mengadu ke Ibu Kandung, Tetangga Beberkan Kebandelan Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun

Baca: Siswi SMP Bunuh Bocah Disebut Karena Ini Selain Film Horor, Panglima Langit: Pikirannya Terbelenggu

Selajutnya, dalam metode menggambar, pelaku diminta untuk menjelaskan hasil karyanya.

"Itu nanti akan diceritakan kembali, dan itu mendapat data-data psikologi dari gambar dan tulisan itu," jelasnya.

Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF.
Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF. (Tribunnews.com/ Theresia Felisiani)

Peluang Sembuh

NF disebut masih memiliki peluang untuk sembuh jika dari hasil pemeriksaan dinyatakan mengidap gangguan jiwa.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat, Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti menyebut, tersangka masih bisa kembali menjadi anak-anak yang normal.

Tentunya, kesembuhan dari NF bisa terwujud jika pelaku mendapat penanganan medis.

Baca: Keluarga Bocah Korban Pembunuhan Gadis ABG Ditemui Mensos: Jalani Terapi Trauma Healing

Baca: Mensos Juliari Batubara Santuni Keluarga Bocah yang Dibunuh Siswi SMP, Harap Para Warga Rukun Lagi

BERITA REKOMENDASI

Namun, jika NF tak ada keinginan untuk membuat dirinya sembuh, harapan tersebut tak akan terjadi.

"Bisa sembuh, harus didampingi (penanganan medis) terus."

"Semua orang sakit 'kan bisa sembuh, kecuali dia enggak mau sembuh," ujar Hastry di RS Polri Kramat Jati, Kamis (12/3/2020), dikutip dari TribunJakarta.com.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020)
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020) (TribunJakarta/Bima Putra)

Menurutnya, tujuan dari ilmu psikiatri jiwa forensik satu di antaranya yakni kesembuhan dari pasien itu sendiri.

"Banyak contoh kasusnya, orang yang sudah dipulangkan dari rumah sakit Jiwa kan karena dianggap sudah sembuh," ungkapnya.


Ia menyebut, ilmu psikiatri jiwa forensik dengan Kriminologi itu berbeda, meski sama-sama dilibatkan penyidik untuk mengungkap kasus.

Baca: Kumpulan Pesan dan Gambar Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Ada Lirik Lagu Billie Eilish

Baca: Soal Remaja Bunuh Bocah di Jakpus, Jajang C Noer Duga Pelaku Kesepian hingga Ingin Jadi Buah Bibir

Menurutnya, kriminologi tak hanya ranah kesembuhan pelaku kriminal.

"Kalau psikiatri forensik dia ngasih obat, karena dia dokter."

"Ketika sudah tahu gangguan jiwa dikasih obat," imbuh Hastry.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah/Bima Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas