Anies Tunda UN dan Tutup Sekolah: Kami Persiapan sejak Januari 2020
Menyikapi penyebaran virus corona semain masif, Pemprov DKI memutuskan untuk menutup sementara seluruh sekolah.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Menyikapi penyebaran virus corona semain masif, Pemprov DKI memutuskan untuk menutup sementara seluruh sekolah selama dua pekan dimulai pada besok Senin (16/03/2020).
Hal tersebut diiumumkan dalam jumpa pers resmi, pada Sabtu (14/3/2020).
"Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan Provinsi DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar melalui metode jarak jauh," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga mengatakan adanya penundaan kegiatan Ujian Nasional (UN) juga kegiatan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
"Bagi peserta UN yang akan berlangsung hari Senin (16/03/2020) besok serta Ujian Sekolah diputuskan juga ditunda." kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengatakan telah melakukan persiapan untuk menghadapi ancaman virus corona sejak Januari 2020.
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Anies: Tiadakan Kegiatan Tak Penting
Pihaknya menyebut Pemprov DKI Jakarta sejak Januari 2020, melalui Dinas Kesehatan telah membentuk gugus khusus untuk merespon rumah sakit dan klinik yang potensi menemukan orang dengan gejala covid-19.
"Pemprov DKI telah membentuk tim tanggap Covid-19, sebagai usaha serta siaga penyebaran virus tersebut," imbuhnya.
Anies mengatakan pendekatan terukur telah dilakukan, juga melakukan pemantauan dan bertindak sesuai dengan perkembangan situasi.
Sementara untuk eskalasi respon pun juga akan menyesuakaian, dirinya tidak ingin berlebih juga tak ingin meremehkan.
"Harus waspada, nggak boleh panik dan anggap ini remeh dan enteng," terangnya.
Anies juga menyebut soal kegiatan belajar mengajar yang diganti di rumah dilakukan dengan metode jarak jauh.
Baca: Sekolah di DKI Diliburkan 2 Pekan, Anies Baswedan Putuskan Ujian Nasional SMA/SMK Ditunda
Hal tersebut diterangkannya untuk memperkecil upaya penyebaran Virus Corona.
"Dari hasil pembahasan, di DKI terdapat 10 juta penduduk lebih, 1,5 juta anak peserta didik, khusus SMA dan SMK yang ikut UN terdapat 124 ribu peserta didik," tuturnya.
Pihaknya terus mengimbau untuk para warga melakukan prosedur mengurangi interaksi antar warga, dalam arti mobilitas penduduk ditekan sekecil mungkin
Di mana tujuanya mengurangi potensi penyebaran Covid-19 antar individu yang belum tentu adanya gejala.
"Soal penutupan sekolah dan diganti kegiatan belajar mengajar jarak jauh dilakukan selama dua pekan," lanjutnya.
Dan setelah dua pekan, Pemprov DKI akan melihat soal perkembangan Covid-19.
"Karena kami telah menyiapkan sejak Januari 2020, Dinas Pendidikan pun telah menyiapkan materi belajar untuk jarak jauh, persiapan sudah dilakukan, bahkam bahan belajar untuk orang tua, guru, siswa, dan kepsek, materi tersebut akan siap sebelum hari Senin," ujarnya lagi.
Update Virus Corona, serta Jumlah Korban
Jumlah kasus virus corona secara global masih terus bertamba, berikut rinciannya dilansir dari coronavirus.thebaselab.com.
Sampai dengan hari ini, Sabtu (13/03/2020) siang, total ada 145.635 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia.
Adapun jumlah kematian ada sebanyak 5.421 dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 71.161.
Sementara negara yang terdampak yakni sebanyak 146 negara.
Berikut dahtar 5 besar negara dengan kasus virus corona terbesar:
Baca: BREAKING NEWS Anies Baswedan Liburkan Sekolah Selama 2 Minggu Akibat Wabah Virus Corona
- China dengan 80.824 kasus dengan jumlah kematian 3.177.
- Italia dengan 17.660 kasus dengan jumlah kematian 1.266.
- Iran dengan 11.364 kasus, jumlah kematian 514.
- Korea Selatan dengan 8.086 kasus, jumlah kematian 72.
- Spanyol dengan 5.232 kasus, jumlah kematian 133.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)