Duduk Perkara Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Emosi, Penerbangan ke Arab Saudi Batal
Duduk perkara penumpang di Bandara Soekarno-Hatta emosi hingga polisi turun tangan, penerbangan ke Arab Saudi batal.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang sempat memanas pada Minggu (15/3/2020).
Para pengguna jasa Bandara Soetta tampak gusar di pelataran Terminal 3.
Mereka membludak di depan meja resepsionis.
Untuk menanyakan mengenai penerbangan ke Arab Saudi yang dibatalkan.
Jajaran Polresta Bandara Soetta pun melakukan pengamanan terkait persoalan ini.
Baca: Pernyataan Jokowi soal Corona di Indonesia: Saatnya Kerja di Rumah
Baca: Blak-blakan Ungkap Sinyal Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati, Tjipta Lesmana: PDIP Punya Kaki Dua
Sebab situasi di lokasi semakin membuat calon penumpang ini emosi.
"Terjadi pembatalan keberangkatan penumpang Saudi Airline," ujar Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Adi Ferdian kepada Warta Kota, Minggu (15/3/2020).
Polisi terus melakukan antisipasi pengamanan. Dengan mendatangkan Kedutaan Arab Saudi.
"Kami saling bekerja sama dengan Kedutaan Arab Saudi dan pihak maskapai untuk mengatasi persoalan ini," ucapnya.
Penumpang pun lalu diberikan pengertian.
Juga diminta untuk tenang.
"Semua penumpang sementara diinapkan di Hotel sekitar Bandara," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Alexander menambahkan.
Ia mengklaim saat ini situasinya sudah aman terkendali.
"Ditutup penerbangannya oleh Pemerintah Arab Saudi dengan alasan keamanan kesehatan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "BREAKING NEWS: Penerbangan ke Arab Saudi Ditutup, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Emosi"
Imbauan Jokowi Terkait Corona
Terkait penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
Jokowi menyatakan, kini saatnya masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat," ungkap Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan tvOne, Minggu (15/3/2020) siang.
"Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," sambungnya.
Baca: Soal Wacana Ahok Jadi Bos Ibu Kota Baru, Tjipta Lesmana: Ada yang Bisikin Jokowi Hati-hati Pak
Baca: Arahan Lengkap Presiden Jokowi Dalam Rangka Mencegah Meluasnya Penyebaran Virus Corona di Indonesia
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, untuk mencegah penyebaran virus corona, Kementerian BUMN mengimbau kepada pegawainya untuk mulai bekerja dari rumah masing-masing.
Kebijakan itu diterapkan mulai Senin (16/3/2020).
Wakil Menteri BUMN Arya Sinulingga juga menegaskan semua perusahaan milik negara tetap beroperasi.
Pihaknya juga membatasi semua bentuk pertemuan.
"Sampai hari ini semua BUMN tetap beroperasi seperti biasa tapi kita menjaga semua bentuk rapat, jumlah orang yang hadir dalam rapat, kemudian juga pembatasan mobilitas dibatasi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Sabtu (14/3/2020) malam.
Arya juga mengatakan, waktu rapat juga dibatasi, sehingga banyak hal yang dibatasi.
"Tapi secara umum BUMN tetap beraktivitas seperti biasa," kata Arya, seperti dilansir Kompas.com dalam artikel berjudul Wabah Corona, Kementerian BUMN Imbau Karyawan Bekerja di Rumah Mulai Senin.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Tribunnews.com)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, mengeluarkan beberapa instruksi untuk seluruh ASN terkait dengan wabah virus corona (Covid-19).
Tjahjo mengatakan, meski beberapa instansi saat ini sudah membuat kebijakan sendiri, namun mencermati perkembangan di lingkungan kerja masing masing, pihaknya pun mengeluarkan pernyataan.
"Untuk mencegah penyebaran Covid-19, ASN dibolehkan bekerja dari rumah," ujar Tjahjo kepada wartawan, Minggu (15/3/2020).
Ia juga mengharapkan agar setiap pejabat pembina kepegawaian (PPK) pada kementerian itu menetapkan mekanisme kerja yang akuntabel agar memungkinkan pegawai bekerja dari rumah.
Berdasarkan mekanisme kerja tersebut, PPK melakukan asesmen dan menetapkan siapa pegawai yang bisa bekerja dari rumah dan siapa yang tetap harus masuk kantor.
PPK juga diminta agar bisa menjamin bahwa pelayanan publik di instansinya tetap berjalan dengan baik.
"Dengan pengaturan kerja seperti itu, tunjangan kinerja pegawai tetap diberikan sesuai hak pegawai," kata dia.
Tjahjo Kumolo sekaligus meminta seluruh pimpinan kementerian dan lembaga mengikuti arahan Presiden dan pernyataan Juru Bicara resmi pemerintah terkait wabah Covid-19.
Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto sebelumnya mengatakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia per Sabtu siang, mencapai 96 orang.
Salah satunya yang terkonfirmasi adalah pasien dengan nomor 76 yang diketahui merupakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Jumlah tersebut bertambah 27 dari sehari sebelumnya atau Jumat (13/3/2020).
Sampai Sabtu sore, sudah ada delapan pasien yang dinyatakan sembuh dari virus tersebut.
Sementara pasien yang meninggal lima orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kementerian PANRB Perbolehkan ASN Bekerja dari Rumah"
Update Corona
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya tambahan pasien positif Covid-19.
"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Yuri menambahkan kasus positif yang di Jakarta merupakan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.
Itu berarti, total kasus postif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 orang.
Namun, Yuri tidak memberikan detail atau rincian soal 21 pasien tambaha itu. Dia hanya mengatakan bahwa ke-21 kasus tersebut merupakan data pada Sabtu (14/3/2020) sore.
"Per hari ini, dari laboratorium yang saya terima sore belum."
"Kita memaklumi karena spesimen dari luar Jakarta itu kan kira-kira kalau pesawat baru sampai di sini pagi tadi ya, penerbangan pertama masuk itu kan pagi, mengalir terus sampai dengan siang."
"Nah ini baru dibawa ke Litbangkes, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," tambahnya.
Yuri bakal menyampaikan ke rumah sakit terkait info terbaru ini, untuk kemudian dokter yang menangani pasien covid -19 memberikan informasi lanjutan ke pasien atau kasus positif.
"Kenapa dia diisolasi dan sebagainya, ini adalah hak pasien pertama."
"Kemudian yang kedua, dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat."
"Ini penting dalam konteks kepentingan tracing seperti yang kita pahami bersama ini," pungkas Yuri
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "BREAKING NEWS: Bertambah 21 Orang, Total Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 117 Pasien"