Pedagang Nasi Bebek di Bekasi Tusuk Teman Gara-gara Ingin Pulang Kampung
Pedagang nasi bebek di Bekasi bernama Muhamad Al-Qodri Arifin (23), nekat mencuri dompet dan ponsel milik temannya sendiri.
Editor: Ferdinand Waskita
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Seorang pedagang nasi bebek di Bekasi bernama Muhamad Al-Qodri Arifin (23), nekat mencuri dompet dan ponsel milik temannya sendiri bernama Piliyanti hingga berujung penusukan.
Kapolsek Bekasi Timur Komisaris Polisi Sutoyo mengatakan, dari hasil pemeriksaan, motif tersangka melakukan kejahatan lantaran terdesak butuh uang untuk pulang kampung.
"Dari hasil pemeriksaan sementara dia belum pernah melakukan kejahatan seperti ini, jadi motifnya itu butuh uang," kata Sutoyo di Mapolsek Bekasi Timur, Rabu (18/3/2020).
Pria asal Ujung Pandang ini menurut Sutoyo, sempat diminta oleh keluarganya di kampung untuk pulang.
Tersangka yang hanya bekerja sebagai pedagang nasi bebek milin bos-nya ini, membutuhkan uang untuk ongkos pulang ke Ujung Pandang.
"Sebelumnya tersangka ini ditelpon oleh keluarganya di kampung untuk segera pulang, jadi dia membutuhkan ongkos buat pulang kampung," jelasnya.
Adapun tersangka saat ditanya mulai kenal dengan korban sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Mereka bertemu saat sama-sama kerja berjualan nasi pecel lele dengan bos yang sama.
"Kenal sama-sama dagang dulu, tapi saya udah enggak dagang pecel lele ganti nasi bebek, dia mau saya kenalin sama bos saya ini," kata Qodri di Mapolsek Bekasi Timur.
Ketika ditanya soal motifnya melakukan kejahatan, Qodri mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya.