Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keputusan Anies Tutup Tempat Hiburan di Jakarta Disebut Tak Populis, Tapi Harus Dilakukan

Menimbang, jenis tempat tersebut kerap dipadati pengunjung dan paling berisiko menularkan virus corona (COVID-19)

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Keputusan Anies Tutup Tempat Hiburan di Jakarta Disebut Tak Populis, Tapi Harus Dilakukan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana lengang di Jalan Sudirman Jakarta, Senin (23/3/2020). Pemprov DKI Jakarta mengumumkan tanggap darurat virus corona (Covid-19) sejak 23 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan dan menghimbau pekerja bekerja dari rumah. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar setiap provinsi untuk menghitung setiap kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi terkait virus corona (Covid-19).

Presiden Jokowi juga meminta seluruh Gubernur untuk melakukan koordinasi agar segala penanganan Covid-19 harus satu visi.

Hal itu disampaikan Jokowi kepada 34 Gubernur seluruh Indonesia dalam rapat terbatas menghadapi pandemi virus corona Covid-19 melalui konfrensi video pada Selasa (24/3/2020).

"Penanganan Covid-19 kita semuanya harus satu visi memiliki kebijakan yang sama dan saya minta setiap kebijakan-kebijakan yang ada di provinsi semuanya dihitung, baik dampak kesehatan dan keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial-ekonomi," kata Jokowi.

Kepala Negara lantas memberikan contoh, bagaimana harus ada hitungan matang jika sebuah Provinsi atau kabupaten dan kota dalam membuat kebijakan.

Misalnya, meliburkan perkantoran hingga institusi serta pendidikan seperti sekolah.

"Saya berikan contoh, misalnya provinsi atau kabupaten kota ini membuat sebuah kebijakan sekolah diliburkan, kantor ditutup semuanya, kemudian tempat-tempat transaksi ekonomi, misalnya pasar ditutup semua. Tolong ini betul-betul dihitung betul, dikalkulasi betul dampak sosial ekonomi dan kesehatan yang ada," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Diketahui, pasien positof virus corona sebanyak 579 kasus di Indonesia hingga Senin (23/3/2020).

Hal itu disampaikan Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang yang terdiri dari berbagai provinsi yang bisa kita lihat di tabel, sehingga total kasus pada hari ini menjadi 579 kasus," kata Yurianto.

Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Yurianto menambahkan, terdapat penambahan pasien sembuh dari virus corona sebanyak 1 orang.

"Ada penambahan kasus yang sudah dua kali follow-up spesimen dua kali negatif dan kita nyatakan sembuh sebanyak satu orang sehingga total kasus sembuh adalah 30 orang.

Baca: Bayi 1,5 Tahun Ditemukan Tewas di Kota Xiaogan yang Di-lockdown Pemerintah, Diduga karena Kelaparan

Lalu, ia menyebut terdapat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak satu orang.

"Kemudian ada satu tambah lagi kasus yang meninggal dari data yang kami rilis kemarin 48, sehingga total kasus meninggal adalah 49," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer

Wiki Populer

Berita Terkini
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas