Pemprov DKI Siapkan TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur untuk Makam Korban Virus Corona
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk jenazah yang meninggal karena virus corona.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk jenazah yang meninggal karena virus corona.
Kedua TPU tersebut adalah TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat.
"Di Pondok Ranggon, sekarang dibuka di Tegal Alur," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2020).
Pihak Dinas Kesehatan juga berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI serta para pemuka agama soal standard operational procedure (SOP) pemulasaraan jenazah yang meninggal karena COVID-19.
"Termasuk dengan pemuka agama untuk membuat standar pemakamannya," ungkap dia.
Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona
Adapun perihal SOP tersebut, Dinkes DKI telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 55/SE/2020 tentang Pelaksanaan Pemulasaran Jenazah Pasien COVID-19 di DKI Jakarta.
"Kita tahu bahwa jenazah itu harus diperlakukan secara khusus, jadi sudah kita informasikan ke semua rumah sakit yang di Jakarta," ujarnya.
Baca: Bill Gates: Virus Corona Patogen yang Muncul Sekali dalam Satu Abad
Ketua II Gugus Tugas COVID-19 Provinsi DKI Jakarta Catur Laswanto menyebut ada 42 tenaga kesehatan yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Jumlah tersebut merupakan bagian dari 356 orang yang terinfeksi virus corona di DKI Jakarta hingga Senin (23/3/2020).
"Tenaga kesehatan yang terinfeksi mencapai 42 orang," kata Catur dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2020).
Dari 356 kasus positif corona, 221 kini dirawat, 82 orang dilakukan isolasi mandiri, 22 sembuh, dan 31 meninggal dunia.
Sebanyak 252 kasus positif telah diketahui asal kelurahannya, sementara 104 lain masih belum diketahui.
Di samping itu, ada 432 kasus masih menunggu hasil tes apakah yang bersangkutan negatif atau positif terinfeksi virus corona.
Sejak 21 Januari hingga 23 Maret 2020, tercatat total 757 pasien dalam pengawasan (PDP).
Di mana 492 (65 persen) masih dirawat dan 265 (35 persen) sudah pulang dan sehat.