Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pilu Pedagang Asongan di DKI Jakarta, Pendapatan Turun dan Tak Ada Biaya Pulang ke Kampung

Enang Junaedi, pedagang asongan di DKI Jakarta yang mengaku pendapatannya turun dan dilema ingin segera pulang ke kampung halamannya di Garut.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
zoom-in Cerita Pilu Pedagang Asongan di DKI Jakarta, Pendapatan Turun dan Tak Ada Biaya Pulang ke Kampung
Youtube.com/tvOne ILC
Enang Junaedi, pedagang asongan di DKI Jakarta yang mengaku pendapatannya turun dan dilema ingin segera pulang ke kampung halamannya di Garut, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara pedagang asongan keliling di DKI Jakarta mencurahkan isi hatinya terkait dampak wabah virus corona yang ia alami.

Enang Junaedi, pedagang asongan yang tinggal di daerah Cipinang, Jakarta Timur itu mengeluhkan pendapatan hariannya menurun semenjak adanya wabah Covid-19.

Enang mengaku penghasilannya turut berimbas akibat minimnya pembeli.

Alasannya, mayoritas pembelinya merupakan sopir ojek dan sopir bajaj yang juga berkurang penghasilannya.

"Namanya kita usaha kecil, yang beli mayoritas orang kecil juga seperti sopir ojek dan sopir bajaj."

"Pendapatan jadi berkurang, buat makan saja alhamdulillah."

"Kadang ada yang utang, ada juga yang beli (dagangannya -red)," ujar Enang, yang melansir melalui Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne, Rabu (1/4/2020).

Baca: Curhat Ibu-ibu Pengajian Korban Penipuan, Beli Masker Secara Daring yang Datang Malah Kardus

BERITA TERKAIT

Bahkan, Enang mengaku, hasil dagangannya hanya cukup untuk kebutuhan dirinya saja.

Padahal, ia harus menghidupi istri dan kedua anak yang berada di kampung halamannya, di Garut, Jawa Barat.

"Saya sebagai tulang punggung, sampai pinjam-pinjam, istri saya di kampung sampai pinjam tetangga untuk makan," jelasnya.

Enang, yang berjualan kopi dan rokok itu biasanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 60-70 ribu per harinya.

Namun semenjak mewabahnya virus corona di Jakarta, Enang mendapatkan penghasilan yang pas-pasan, hanya untuk sekedar makan.

"Sehari kalau normal, Rp 60-70 ribu, sekarang, bisa makan saja alhamdulillah," tambahnya.

Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia.
Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia. (THE STAR)

Baca: Debat hingga Saling Tunjuk dengan Haris Azhar soal Kredit Ojol, Fadjroel Rachman Akhirnya Pilih Diam

Untuk memenuhi kebutuhannya, Enang mengaku mengenal seorang penjual nasi yang baik hati.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas