Kisah Indri, Driver Ojol Wanita Kesulitan Dapat Penumpang Saat Corona, Terpaksa 'Ngalong'
Nasib mereka termasuk Indri belakangan ini malah lagi merana gara-gara pandemi corona.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamis (9/4/2020), siang para pengemudi ojek online (ojol) tampak nongkrong di depan mal Cilandak Town Square (Citos) Jakarta Selatan.
Mereka sedang menanti pesanan lewat ponselnya.
Motor-motor mereka dibiarkan terparkir di sepanjang tepi jalan itu.
Indri (43) berada di tengah kerumunan yang didominasi para pria itu.
Namun, bukan berarti mereka berkumpul sudah mengantongi rezeki.
Ada yang baru dapat satu pesanan, malah ada juga yang belum sama sekali.
Nasib mereka termasuk Indri belakangan ini malah lagi merana gara-gara pandemi corona.
Pasalnya, pendapatan mereka turut terdampak Covid-19 yang bukan saja diam-diam memakan korban jiwa tapi juga rezeki mereka.
Baca: Ini Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020 yang Jadwalnya Digeser Karena Corona
Sebelum pandemi corona, Indri rata-rata mengantongi pendapatan kotor sekitar Rp 350 ribu dari pukul 08.00 sampai 21.00.
Sedangkan saat ini, ia hanya mendapatkan Rp 60 ribu dari pukul 08.00 sampai tengah malam.
Indri yang kini menjadi tulang punggung keluarga dibuat stres dengan keadaan jalan raya yang sepi itu.
"Sekarang nyari (mencari) Rp 20 ribu aja susah. Paling cuma dapet 1 atau 2 aja," keluh warga Cilandak itu saat ditanya TribunJakarta.com di depan Citos, Jakarta Selatan, pada Kamis (9/4/2020)
Baru kali ini, pendapatan Indri itu merosot drastis.