Komplotan Perampok Toko Emas di Kembangan Pantau Targetnya Selama Satu Bulan Sebelum Beraksi
Kemplotan perampok toko emas di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat, selalu memantau dan memetakan terlebih dahulu targetnya sebelum beraksi.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemplotan perampok toko emas di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat, selalu memantau dan memetakan terlebih dahulu targetnya sebelum beraksi.
Komplotan perampok yang menamakan diri Kelompok Wetonan asal Demak, Jawa Tengah, tersebut selalu bekerja secara rapih saat beraksi.
Komplotan tersebut memang selalu menargetkan toko emas dalam aksinya.
Saat beraksi mereka selalu melengkapi diri dengan senjata api untuk mengancam para korban.
Tak segan mereka melukai korbannya bila melawan.
Baca: Perampok Toko Emas di Pasar Kemiri Jakarta Barat Gunakan Peluru Buatan Pabrik Saat Beraksi
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie Latuheru, menjelaskan rata-rata kelompok ini membutuhkan waktu sebulan untuk memantau target sasarannya.
Waktu mereka beraksi pun tak sembarangan, karena harus berdasarkan pada tanggal dan weton yang dipercaya membawa keberuntungan.
Mereka biasanya beraksi pada tanggal 6, termasuk saat merampok toko emas Pelita di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat.
"Pelaku ini mereka cukup nekat dan manfaatkan situasi. Jadi saat orang terfokus dengan wabah mereka manfaatkan untuk aksi ini yang memang sudah diawasi satu bulan sebelumnya," kata Audie melalui telekonpersi pada Senin (13/4/2020).
Baca: Komplotan Perampok Toko Emas di Kembangan Kerap Beraksi Setiap Tanggal 6, Polisi Ungkap Asal Usulnya
Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Dimitri Mahendra mengatakan, satu dari lima pelaku bertugas memetakan situasi di lokasi.
Satu orang tersebut bertugas mencari sasaran, memantau situasi di lokasi sebelum mereka beraksi dan memantau dari kejauhan saat keempat rekannya beraksi.
"Makanya saat kejadian, pelaku yang teridentifikasi itu ada empat orang yang naik dua motor boncengan."
"Tapi saat kami lakukan pengembangan ternyata mereka ini berlima dan bertugas menggambar (memetakan, red) situasi di TKP," kata Dimitri.
Baca: Polisi Baku Tembak dengan Perampok Toko Emas Pasar Kemiri, 3 Pelaku Tewas
Kelima pelaku tersebut telah dibekuk polisi.
Tiga di antaranya tewas ditembak dan dua sisanya dilumpuhkan di kaki dengan timah panas.
"Untuk kasus di toko emas di Kembangan, jumlah pelaku sudah tertangkap semua," kata Dimitri.
Personel Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat melumpuhkan kelima perampok tersebut.
Mereka disergap di tempat persembunyiannya di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (12/4/2020).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan, Kelompok Wetonan ini beraksi lintas provinsi dan tak segan menghabisi korbannya.
"Para pelaku menamakan kelompok wetonan dan telah berapa kali lakukan perampokan di beberapa tempat lintas provinsi," ujar Yusri.
Tiga dari lima pelaku ditembak mati yakni Tugiman (47), Andre (20), dan Riski (21).
Sedangkan dua pelaku lain yakni Agus (23) dan Partono (49) dilumpuhkan kakinya. Semuanya berasal dari Demak.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi, sebelumnya mengakui penangkapan para perampok diwarnai adu tembak.
Tiga dari lima pelaku tewas lantaran berusaha menyerang saat akan ditangkap.
"Kelompoknya ada lima orang semuanya ngelawan ada tembak-tembakan dan tiga meninggal. Jadi, tiga ditembak langsung meninggal," kata Arsya sebelum telekonferensi.
Arsya menerangkan penangkapan para pelaku terjadi di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/4/2020).
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Rampok Kelompok Wetonan Asal Demak Persiapan Sebulan sebelum Sasar Toko Emas