Curhat Yayu, Driver Ojek Online Perempuan di Hari Kartini: Hidup Harus Disukuri
Yayu dalam kesehariannya, biasa menanti orderan di sebuah warung kopi di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.
Editor: Rachmat Hidayat
Yayu kini hanya menerima pesanan yang berlokasi di sekitar tempat tinggalnya. Setiap order pesan makanan yang ia dapat, mendaat Rp. 9.600. Dibayar pemesan melalui aplikasi.
"Itu pemasukan kalau dibayar Gopay masuk ke deposit saya Rp 9.600. Sehari Rp 9.600. Kalau saya dapat dua orderan ya dua kali Rp 9.600. Tapi kalau yang pesan bayar tunai, baru dia bayar Rp 12.000 jadi Rp. 15.000," kata Yayu bercerita.
Baca: Curhatan Pelatih Barcelona di Tengah Wabah Corona, Singgung Messi hingga Transfer Musim Panas
Berat memang dirasakan Yayu yang juga seorang single parent. Pemasukan utamanya hanya dari orderan makanan. Hari ini pun Yayu baru mendapat satu orderan. Yang berarti, pemasukan Yayu hari ini baru Rp 9.600 saja.
Namun, bukannya pasrah, Yayu mengaku ia tetap merasa bangga pada dirinya sendiri. Walau harus bersimbah keringat, Yayu tetap bertahan hidup dan dapat menafkahi anak-anaknya.
Di hari Kartini, Yayu berpesan kepada para wanita agar tidak mudah menyerah. Hidup harus terus disyukuri sekalipun kondisi sedang sangat tidak mengenakkan.
Baca: Meluncur di Indonesia, Berikut Harga dan Spesifikasi Oppo A12
"Kita harus tetap semangat, jangan pantang menyerah. Kita semangat walaupun orderan sedang seret, satu dua, satu dua, kita harus tetap mengucap syukur," ujar Yayu.
"Rejeki tidak akan lari, pasti disediakan. Yang penting kita lakukan dengan tulus bekerja, agar sesuatu itu tetap berkat. Jadi jangan pantang menyerah, kita harus tetap semangat dan andalkan Tuhan," ujar Yayu.