Dua Hari Operasi Pelarangan Mudik, Lebih dari 3.000 Kendaraan dari Jadetabek Diminta Putar Balik
Kendaraan yang terjaring di pos pemantauan yaitu kendaraan pribadi, kendaraan elf ataupun armada bus. Mereka semua diminta untuk memutar balik.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mencatat adanya penurunan warga Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi yang ditindak untuk memutar balik kendaraannya saat hendak mudik ke kampung halaman.
Diketahui pada hari pertama operasi pelarangan mudik atau Jumat (24/4/2020) lalu, total ada sebanyak 2.112 pengendara yang diminta untuk memutar balik karena ketahuan hendak mudik.
Sementara pada Sabtu (25/4/2020), jumlah pengendara yang diminta untuk memutar balik menurun menjadi sekira 1.300 kendaraan saja.
Angka itu terhitung sejak Sabtu sekira pukul 19.00 WIB.
"Jadi total 3 ribu lebih selama 2 hari. Penurunan hanya beberapa persen saja dari hari yang kemarin, karena malam Minggu ya," kata Yusri.
Ia menuturkan, kendaraan yang terjaring di pos pemantauan pelarangan mudik yaitu kendaraan pribadi, kendaraan elf ataupun armada bus.
Mereka semua diminta untuk memutar balik.
Sementara kendaraan pengangkut logistik, kesehatan, Bahan Bakar Minyak (BBM) diketahui masih diperbolehkan.
Baca: Cerita Elisabet, Perawat Pasien Covid-19 yang Rela Berikan Gaji untuk Warga Terdampak Corona
"Kami tindak mereka secara persuasif, humanis. Kami sampaikan ada kebijakan ini. PO bus juga kami putar balik mereka semua. Apapun yang kami temukan di 2 pos itu, kami putar balik," ujarnya.
Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan menindak lebih tegas masyarakat yang melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Khususnya untuk daerah-daerah padat penduduk.
"Pembatasan di moda transportasi jalan maupun tempat keramaian. Kami terus lakukan patroli bersama dari TNI-Polri, pemerintah daerah, secara masif. Memang sekarang agak berat ke tempat padat penduduk," kata Yusri.
Pihaknya juga menginstruksikan polres dan polsek yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya lebih gencar melakukan patroli ke daerah-daerah padat penduduk.
"Dibantu partisipasi masyarakat dan tokoh agama serta pemuda untuk memberitahukan memang ada PSBB yang harus diikuti, physical distancing yang harus dipatuhi. Kami laksanakan patroli malam, pemberian bansos untuk meringankan beban kepada masyarakat. Kami laksanakan secara periodik," ungkapnya.
Baca: Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang Dirumahkan Setelah Seorang Stafnya Terkonfirmasi Covid-19
Di sisi lain, Yusri juga menuturkan, pihaknya telah menyediakan dapur umur di sejumlah daerah.
Dia mengharapkan, fasilitas tersebut dapat bermanfaat bagi warga terdampak.
"Kami sediakan juga dapur umum, sangat berguna sekali sekarang ini. Dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat khususnya di masa puasa ini, kami masak buat buka puasa," ujar dia.(Tribun Network/igm/wly)